Manila (ANTARA) - Dikenal disiplin sejak kecil, Rahmat Erwin Abdullah mampu menjadi pengunci prestasi yang manis bagi cabang olahraga angkat besi di ajang SEA Games 2019 di Kompleks Olahraga Rizal Memorial, Manila, Filipina, Rabu.

Pria kelahiran 13 Oktober 2000 ini menggondol emas terakhir cabang olahraga itu, khususnya di nomor pria 73 kg dan melengkapi capaian lifter Indonesia sebelumnya.

Sehingga total medali yang diperoleh Indonesia dari cabang tersebut sebanyak 4 emas, 1 perak dan 5 perunggu.

Prestasi ini tentunya tidak datang begitu saja, sebab Rahmat sempat dibuat bimbang oleh perasaanya sendiri saat melangkahkan kakinya ke pentas SEA Games 2019.

Bahkan, saat pertama kali menginjakkan kaki di Filipina, Rahmat sempat bermimpi bertemu China dan hanya menempati peringkat tiga, padahal negara Tirai Bambu itu bukanlah peserta SEA Games 2019.

"Pada saat kali pertama datang di Filipina saya sempat bermimpi bertemu China, dan hanya menempati peringkat tiga. Baru sadar China bukan peserta SEA Games," kata Rahmat, sambil tertawa mengingat kenangan pertamanya itu.

Sempat bermimpi

Namun, dua hari kemudian pria asli Makasar ini sempat bermimpi bertanding lagi, dan menang.

​​​​Kemenangan itulah, yang membuat optimismenya dalam bertanding di SEA Games 2019, sehingga mampu menjadi pengunci prestasi yang manis bagi cabang olahraga angkat besi.

Di laga penghujung cabang olahraga SEA Games itu, Rahmat meraih emas dengan catatan total angkatan 322 kg, snatch 145 kg, serta clean and jerk 177 kg di nomor putra 73 kg.

Pemegang rekor Asia junior di Kejuaraan Asia Junior dan Remaja di Pyongyang, Korea Utara, Oktober 2019 ini mampu melewati lifter Vietnam yang menjadi pesaing utama, dan hanya mencatatkan total angkatan 304 kg, snatch 136 serta clean and jerk 168 kg, sehingga hanya memperoleh perak.

Sedangkan di peringkat tiga, lifter Malaysia Hidayat Muhammad Erry meraih perunggu dengan catatan snatch 132 kg, clean and jerk 168 kg dan total angkatan 300 kg.

Diremehkan

Kedatangan lifter Indonesia yang berkekuatan 10 atlet di ajang SEA Games 2019 Filipina sempat diremehkan beberapa negara peserta, karena membawa sebagai besar lifter muda.

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) Djoko Pramono mengakui dari 10 lifter yang dibawa ke SEA Games 2019 sedikitnya 6 adalah lifter muda.

"Sampai-sampai ada negara peserta lainnya mengatakan, Indonesia kok berani sekali banyak membawa lifter muda," kata Djoko menirukan perkataan salah satu kontingen negar peserta SEA Games 2019.

Namun demikian, dengan tekad yang kuat sebanyak 6 lifter muda Indonesia itu pun mampu berbicara di pentas Asia Tenggara, dan semuanya membuktikan diri dengan raihan medali, dua di antaranya emas.

Baca juga: Lifter Deni tambah pundi emas Indonesia

Baca juga: Indonesia tambah satu perunggu SEA Games 2019 dari angkat besi


Pembinaan berhasil

Raihan emas lifter muda Indonesia ini membuktikan bahwa ada keberhasilan dalam pembinaan atlet khususnya cabang olahraga angkat besi.

"Alhamdulillah ini sesuai dengan harapan kami, dan ini yang kami pegang sejak awal. Namun ke depannya harus kerja berat, karena Olimpiade sudah di depan mata, yakni enam bulan lagi, kami ingin ada anak-anak muda masuk lagi," kata Djoko, menjelaskan.

Sementara itu, 10 lifter Indonesia yang bertanding di SEA Games 2019 masing-masing empat lifter senior yakni Surahmat (55 kilogram putra), Eko Yuli Irawan (61 kilogram putra), Lisa Setiawati (45 kilogram putri) dan Deni (67 kilogram putra).

Berikutnya enam lifter junior, masing-masing Rahmat Erwin Abdullah (19 tahun), Windy Cantika Aisah (17 tahun), Bernedicta Babela (17 tahun, turun di kelas 64 kilogram putri), Putri Aulia Andriani (17, kelas 59 kilogram putri), Tsabitha Ramadani (18, kelas 71 kilogram putri) dan Juliana Klarissa (17, kelas 55 kilogram putri.

Perolehan medali angkat besi SEA Games 2019 :

Negara Emas Perak Perunggu Total
1. Vietnam 4 5 1 10

2. Indonesia 4 1 5 10

3. Filipina 2 3 2 7

4. Myanmar 0 1 0 1

5. Malaysia 0 0 2 2