Sudin LH Jakbar membuat sentral wisata edukasi pengelolaan sampah
4 Desember 2019 14:40 WIB
Peresmian "Saung Edukasi" sebagai sentral wisata pengelolaan sampah di kawasan Asrama Dinas Lingkungan Hidup Rumah Susun Bambu Larangan, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (4/12/2019). ANTARA/Devi Nindy/pri.
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Barat membuat sentral wisata edukasi pengelolaan sampah dengan membangun "Saung Edukasi" di kawasan Asrama Dinas Lingkungan Hidup Bambu Larangan, Cengkareng, Jakarta Barat.
Kasudin LH Edy Mulyanto mengatakan di dalam saung tersebut tersedia berbagai informasi tentang pengelolaan sampah organik, anorganik dan limbah B3 serta edukasi hasil produk yang bernilai ekonomi.
"Saung Edukasi" ini hasil kolaborasi Pemerintah Kota Jakarta Barat dan Bank Indonesia. "Kita punya saung kelas dan edukasi, masyarakat bisa belajar pengolahan sampah organik dan anorganik," kata Edy di Jakarta, Rabu.
"Saung Edukasi" tersebut tidak hanya dipergunakan sebagai sarana edukatif masyarakat luas yang ingin mengetahui pengelolaan sampah hingga menjadi uang di rekening tabungan maupun hasil produk bernilai ekonomis.
Di sana juga terdapat fasilitas Koperasi Bank Sampah agar pembeli sampah dan mendapatkan kredit usaha untuk modal mendaur ulang sampah.
Baca juga: Popok bekas pakai di Jakarta Barat akan didaur ulang
Baca juga: Program KPST Jakbar diharapkan kurangi volume sampah
Masyarakat juga dapat melihat langsung pengolahan sampah dari sumbernya, yakni limbah rumah tangga dari kegiatan warga rumah susun Asrama Dinas Lingkungan Hidup Bambu Larangan.
Selain itu, masyarakat dapat melihat secara langsung pengelolaan bank sampah anorganik dan pengelolaan sampah organik menjadi pupuk padat, pupuk cair hingga makanan magot (larva lalat hitam) untuk pakan ternak ikan.
"Mudah-mudahan kolaborasi ini terus berjalan dan konsepnya, asrama untuk sentral wisata edukasi pengolahan sampah Jakarta Barat," ujar Edy.
Jakarta Barat menargetkan pengurangan sampah sebanyak 30 persen pada tahun 2025.
Kasudin LH Edy Mulyanto mengatakan di dalam saung tersebut tersedia berbagai informasi tentang pengelolaan sampah organik, anorganik dan limbah B3 serta edukasi hasil produk yang bernilai ekonomi.
"Saung Edukasi" ini hasil kolaborasi Pemerintah Kota Jakarta Barat dan Bank Indonesia. "Kita punya saung kelas dan edukasi, masyarakat bisa belajar pengolahan sampah organik dan anorganik," kata Edy di Jakarta, Rabu.
"Saung Edukasi" tersebut tidak hanya dipergunakan sebagai sarana edukatif masyarakat luas yang ingin mengetahui pengelolaan sampah hingga menjadi uang di rekening tabungan maupun hasil produk bernilai ekonomis.
Di sana juga terdapat fasilitas Koperasi Bank Sampah agar pembeli sampah dan mendapatkan kredit usaha untuk modal mendaur ulang sampah.
Baca juga: Popok bekas pakai di Jakarta Barat akan didaur ulang
Baca juga: Program KPST Jakbar diharapkan kurangi volume sampah
Masyarakat juga dapat melihat langsung pengolahan sampah dari sumbernya, yakni limbah rumah tangga dari kegiatan warga rumah susun Asrama Dinas Lingkungan Hidup Bambu Larangan.
Selain itu, masyarakat dapat melihat secara langsung pengelolaan bank sampah anorganik dan pengelolaan sampah organik menjadi pupuk padat, pupuk cair hingga makanan magot (larva lalat hitam) untuk pakan ternak ikan.
"Mudah-mudahan kolaborasi ini terus berjalan dan konsepnya, asrama untuk sentral wisata edukasi pengolahan sampah Jakarta Barat," ujar Edy.
Jakarta Barat menargetkan pengurangan sampah sebanyak 30 persen pada tahun 2025.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: