Jakarta (ANTARA) - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terus meningkatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) keamanan siber guna menangkal serangan-serangan siber.

"BSSN saat ini dalam proses membangun. Pembangunan tentunya bukan hanya fisik secara teknologi, namun kita juga membangun sumber daya manusianya," kata Kepala BSSN Letjen TNI Purn Hinsa Siburian di sela-sela diskusi bertema Peluang dan Tantangan Ruang Siber Indonesia Menjadi Ekosistem yang mampu Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Digital, di Jakarta, Rabu.

Baca juga: BSSN imbau masyarakat lebih teliti lihat PP 71 tahun 2019

Saat ini, lanjut dia, BSSN telah memiliki Sekolah Tinggi Sandi Negara yang sudah dikembangkan menjadi politeknik siber.

"SDM merupakan kunci dalam menjaga keamanan siber," ucap Hinsa.

Kemudian, kata mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) ini, SDM itu akan dikembangkan dalam Riset and Development (RND) agar teknologi yang dimiliki BSSN tidak ketinggalan.

Baca juga: Polemik Pegasus di WA, BSSN gelar diskusi soal keamanan siber

"Kalau kita tidak membangun SDM, kita tidak kembangkan RND, maka kita akan tertinggal karena perkembangan teknologi, terutama siber ini sangat cepat," ujarnya.

Selain membangun sumber daya manusia yang dimiliki, BSSN juga mengembangkan penelitian dan pengembangan (Litbang) dengan lembaga-lembaga Litbang negara dan perguruan tinggi.

Dalam pengembangan teknologi, BSSN menganut kebijakan politik negara, yakni bebas aktif.

"Teknologi apa pun, dari mana pun untuk kepentingan bangsa dan negara akan kita terima, selama itu menguntungkan. Kita tidak melihat dari negara mana dan perusahaan apa," ucap Hinsa.

Baca juga: BSSN sebut kolaborasi diperlukan antisipasi serangan Siber

Baca juga: Soal peretasan WhatsApp, Kominfo akan gandeng BSSN

Baca juga: Kerja sama dengan Huawei, BSSN jamin netralitas teknologi