Ramallah, Palestina (ANTARA) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas membahas perkembangan paling akhir dengan Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Coveney, perkembangan paling akhir di wilayah Palestina.

Presiden Palestina tersebut juga membahas tindakan Israel terhadap rakyat Palestina, tanah dan tempat suci mereka dan sikap bias Amerika --yang menguntungkan penguasa pendudukan Israel.

Baca juga: Abbas: Jika Israel caplok wilayah pendudukan, semua kesepakatan mati

Pembahasan itu dilakukan selama pertemuan yang diselenggarakan di markas presiden di Ramallah, tempat Presiden Abbas menekankan berlanjutnya kebijakan permukiman Yahudi di wilayah Palestina akan menghancurkan peluang untuk mencapai perdamaian nyata dengan dasar resolusi PBB guna mengakhiri pendudukan dan berdirinya Negara Palestina Merdeka di dalam perbatasan 1967 dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Presiden Palestina tersebut kembali menyampaikan perlunya buat Irlandia dan negara lain Eropa untuk mengakui Negara Palestina di dalam perbatasan 1967, demikian laporan Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu. Tujuannya ialah untuk membela hak rakyat Paletina untuk menentukan nasib sendiri, dan melindingu penyelesaian dua-negara yang disahkan masyarakat internasional.

Baca juga: Putin kepada Abbas: Subsidi ekonomi tak kalahkan penyelesaian politik

Mereka juga membahas hubungan bilateral yang kuat antara kedua negara itu, dan menegaskan keinginan rakyat Palestina untuk mendorong dan meningkatkannya demi kepentingan terbaik rakyat kedua negara bersahabat.

Pada gilirannya, menteri Irlandia tersebut menegaskan posisi negaranya dalam mendukung Palestina, dan terus memperkuat kerja sama dan persahabatan bilateral.

Ia menegaskan dukungan yang berlanjut Irlandia bagi proses politik dengan dasar resolusi PBB sejalan dengan prinsip penyelesaian dua-negara guna mengakhiri konflik Palestina-Israel dan mencapai perdamaian yang adil dan menyeluruh di wilayah itu,serta menekankan posisi Uni Eropa mengenai masalah tersebut.

Baca juga: Senat Irlandia serukan pengakuan negara Palestina

Sumber: WAFA