Pembangunan infrastruktur harus sejahterakan masyarakat
3 Desember 2019 22:17 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kiri). (ANTARA/Ade Irma Junida)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan pembangunan infrastruktur harus dapat mensejahterakan masyarakat.
Hal itu disampaikan Luhut saat membacakan pidato Presiden Joko Widodo dalam memperingati Hari Bakti Pekerjaan Umum Ke-74 Tahun 2019 yang digelar di Kementerian PUPR Jakarta, Selasa.
"Pembangunan infrastruktur harus memiliki dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat. Pengembangan konektivitas infrastruktur ini harus dilanjutkan. Konektivitas tidak akan terwujud tanpa ada sinergi dalam pemerintahan," katanya seperti dikutip dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Jokowi targetkan infrastruktur pendukung lima "Bali Baru" selesai 2020
Meski telah bekerja keras, lanjut Luhut, agenda pembangunan infrastruktur belum selesai.
"Kita masih punya pekerjaan rumah, masih ada pekerjaan berat pembangunan untuk kemajuan bangsa Indonesia. Dibandingkan dengan negara-negara lain, peringkat infrastruktur negara kita memang masih tertinggal yaitu pada tahun 2018 berada di posisi 71 dari 140 negara," terangnya.
Oleh karena itu, Luhut mengajak seluruh pihak yang terlibat agar bekerja keras lagi untuk mengejar ketertinggalan dan menjadi yang terdepan.
"Saya minta kepada segenap insan PUPR untuk meneladani semangat pantang menyerah, keberanian dan pengorbanan sebagaimana diperlihatkan oleh Tujuh Pahlawan Sapta Taruna yang gugur di Gedung Sate, Bandung, pada 3 Desember 1945 akan menjadi sumber motivasi dan inspirasi dalam menjalankan tugas," tutupnya.
Baca juga: Presiden: Pembangunan infrastruktur fondasi berkompetisi di global
Hal itu disampaikan Luhut saat membacakan pidato Presiden Joko Widodo dalam memperingati Hari Bakti Pekerjaan Umum Ke-74 Tahun 2019 yang digelar di Kementerian PUPR Jakarta, Selasa.
"Pembangunan infrastruktur harus memiliki dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat. Pengembangan konektivitas infrastruktur ini harus dilanjutkan. Konektivitas tidak akan terwujud tanpa ada sinergi dalam pemerintahan," katanya seperti dikutip dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Jokowi targetkan infrastruktur pendukung lima "Bali Baru" selesai 2020
Meski telah bekerja keras, lanjut Luhut, agenda pembangunan infrastruktur belum selesai.
"Kita masih punya pekerjaan rumah, masih ada pekerjaan berat pembangunan untuk kemajuan bangsa Indonesia. Dibandingkan dengan negara-negara lain, peringkat infrastruktur negara kita memang masih tertinggal yaitu pada tahun 2018 berada di posisi 71 dari 140 negara," terangnya.
Oleh karena itu, Luhut mengajak seluruh pihak yang terlibat agar bekerja keras lagi untuk mengejar ketertinggalan dan menjadi yang terdepan.
"Saya minta kepada segenap insan PUPR untuk meneladani semangat pantang menyerah, keberanian dan pengorbanan sebagaimana diperlihatkan oleh Tujuh Pahlawan Sapta Taruna yang gugur di Gedung Sate, Bandung, pada 3 Desember 1945 akan menjadi sumber motivasi dan inspirasi dalam menjalankan tugas," tutupnya.
Baca juga: Presiden: Pembangunan infrastruktur fondasi berkompetisi di global
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: