Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia jatuh pada akhir perdagangan Selasa, karena kekhawatiran atas ketegangan perdagangan global terus menakuti para investor.

Indeks acuan S&P/ASX 200 turun 150,00 poin atau 2,19 persen menjadi ditutup di 6.712,30 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas berakhir turun 146,90 poin atau 2,11 persen menjadi 6.818,40 poin.

Dengan Amerika Serikat memberlakukan tarif pada industri baja dan aluminium Brazil dan Argentina semalam, berita itu mengirim kejutan melalui pasar-pasar global.

"Langkah ini menyusul data manufaktur yang lebih lemah di Eropa dan Amerika Serikat dan memperparah sentimen yang sudah lemah," kata Kepala Strategi Pasar CMC Markets, Michael McCarthy kepada investor.

Akibatnya, saham dan obligasi terpukul keras, dan dolar AS jatuh.

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia melemah dengan Commonwealth Bank turun 2,57 persen, Westpac Bank turun 1,26 persen, National Australia Bank turun 1,82 persen dan ANZ turun 1,08 persen.

Saham-saham pertambangan berada di bawah tekanan dengan BHP turun 1,41 persen, Rio Tinto turun 0,51 persen, Fortescue Metals turun 1,50 persen dan penambang emas Newcrest turun 1,64 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas merosot dengan Woodside Petroleum turun 1,58 persen, Santos turun 0,62 persen dan Oil Search turun 2,74 persen.

Jaringan supermarket terbesar Australia juga melemah dengan Coles Group jatuh 4,16 persen dan Woolworths turun 3,37 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra merosot 3,12 persen, Qantas melemah 0,96 persen dan perusahaan biomedis CSL menyelesaikan sesi dengan turun 2,87 persen.


Baca juga: Pasar saham Australia berakhir menguat meski diawali dengan lesu
Baca juga: Bursa saham Australia sempat capai rekor tertinggi di awal perdagangan
Baca juga: Pasar saham Australia dibuka menguat dengan keuntungan luas