149 atlet tingkat pelajar ikuti Kerjurnas Panahan
3 Desember 2019 16:09 WIB
Atlet panahan Kalteng (berbaju merah) saat mengikuti kejuaraan nasional (Kejurnas) Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga (PPLP) 2019 yang dilaksanakan di Kota Palangka Raya, Selasa (3/12/2019) (ANTARA/Rendhik Andika) (ANTARA/Rendhik Andika)
Palangka Raya (ANTARA) - Sebanyak 149 atlet tingkat pelajar dari 20 perwakilan provinsi di Indonesia mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panahan Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga (PPLP) 2019 yang digelar di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.
"Pada Kejurnas ini delapan atlet panahan asal Kalteng akan bertanding dengan 141 atlet perwakilan dari 20 provinsi di Indonesia," kata Pelatih Panahan Kalteng I Gusti Putu Wiarta di Palangka Raya, Selasa.
Dia mengungkapkan delapan atlet asal provinsi berjuluk "Bumi Pancasila, Bumi Tabun Bungai" itu, yakni Joan Cledio, Andra Lubianto, Andre S, Dea Savitri, Yasmin D Yudha, Bintang Reni, Linda Sariani dan Siti Nur Patma.
"Dari tiga kategori yang dipertandingkan, kita hanya mengikuti dua, yakni coumpound dan recuve. Setidaknya dari recuve bisa dapat emas atau minimal perak," kata I Gusti Putu.
Melalui pertandingan tersebut pihaknya berharap para atlet panahan yang masih menempuh jenjang pendidikan sekolah semakin percaya diri dan matang dari sisi mental dan pengalaman.
Ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kalteng Ade Supriadi mengatakan Kejurnas panahan yang pertama kali di gelar di Kalimantan Tengah ini merupakan momen tepat untuk meningkatkan kemampuan bertanding dan mental para atlet muda.
"Agar semakin matang kemampuan dan mentalnya, atlet harus sering mengikuti pertandingan. Yang tidak kalah penting pembinaan terhadap para atlet potensial harus dilakukan secara berkelanjutan," kata Ade.
Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Kalteng Falery Tuwan menerangkan Kejurnas Panahan PPLP 2019 itu diikuti 149 atlet yang berasal 20 kontingen dari 20 provinsi di Indonesia.
"Dengan adanya Kejurnas Panahan PPLP ini semoga mampu meningkatkan kualitas dan jam terbang para peserta yang mengikuti kejuaraan panahan tersebut," katanya.
Pihaknya menyambut positif pergelaran yang mempertemukan para atlet muda yang menjalani PPLP, pusat pendidikan dan latihan pelajar daerah (PPLD) dan sekolah khusus olahraga (SKO) yang ada di Indonesia.
"Kegiatan ini juga akan menjadi ajang evaluasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan pemerintah daerah yang telah melakukan pembinaan di sejumlah PPLP, PPLD dan SKO di setiap daerah," katanya.
"Pada Kejurnas ini delapan atlet panahan asal Kalteng akan bertanding dengan 141 atlet perwakilan dari 20 provinsi di Indonesia," kata Pelatih Panahan Kalteng I Gusti Putu Wiarta di Palangka Raya, Selasa.
Dia mengungkapkan delapan atlet asal provinsi berjuluk "Bumi Pancasila, Bumi Tabun Bungai" itu, yakni Joan Cledio, Andra Lubianto, Andre S, Dea Savitri, Yasmin D Yudha, Bintang Reni, Linda Sariani dan Siti Nur Patma.
"Dari tiga kategori yang dipertandingkan, kita hanya mengikuti dua, yakni coumpound dan recuve. Setidaknya dari recuve bisa dapat emas atau minimal perak," kata I Gusti Putu.
Melalui pertandingan tersebut pihaknya berharap para atlet panahan yang masih menempuh jenjang pendidikan sekolah semakin percaya diri dan matang dari sisi mental dan pengalaman.
Ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kalteng Ade Supriadi mengatakan Kejurnas panahan yang pertama kali di gelar di Kalimantan Tengah ini merupakan momen tepat untuk meningkatkan kemampuan bertanding dan mental para atlet muda.
"Agar semakin matang kemampuan dan mentalnya, atlet harus sering mengikuti pertandingan. Yang tidak kalah penting pembinaan terhadap para atlet potensial harus dilakukan secara berkelanjutan," kata Ade.
Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Kalteng Falery Tuwan menerangkan Kejurnas Panahan PPLP 2019 itu diikuti 149 atlet yang berasal 20 kontingen dari 20 provinsi di Indonesia.
"Dengan adanya Kejurnas Panahan PPLP ini semoga mampu meningkatkan kualitas dan jam terbang para peserta yang mengikuti kejuaraan panahan tersebut," katanya.
Pihaknya menyambut positif pergelaran yang mempertemukan para atlet muda yang menjalani PPLP, pusat pendidikan dan latihan pelajar daerah (PPLD) dan sekolah khusus olahraga (SKO) yang ada di Indonesia.
"Kegiatan ini juga akan menjadi ajang evaluasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan pemerintah daerah yang telah melakukan pembinaan di sejumlah PPLP, PPLD dan SKO di setiap daerah," katanya.
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: