BKPM: komitmen Hyundai pemantik iklim investasi Indonesia di dunia
2 Desember 2019 17:47 WIB
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (dua kanan) bersama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia (kiri) dan Executive Vice Chairman of Hyundai Motor Group Euisun Chung (dua kanan) serta Presiden dan CEO of Hyundai Motor Company Wonhee Lee (kanan) usai penandatanganan MoU kerjasama investasi di Ulsan, Korea Selatan, Selasa (26/11/2019). ANTARA/HO-Hyundai Motor/aa. (ANTARA/Hyundai Motor)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa komitmen investasi oleh perusahaan otomotif asal Korea Selatan Hyundai menjadi pemantik iklim investasi Indonesia yang diyakini akan mengundang investasi lain dari berbagai belahan dunia.
“Ini yang sekarang sedang kami giring, yang kemudian ini menjadi "trigger" untuk proses iklim investasi Indonesia di mata dunia,” kata Bahlil di Jakarta, Senin.
Bahlil mengemukakan, mendatangkan investasi Hyundai merupakan langkah strategis Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan kendaraan listrik.
Baca juga: Bahlil sebut investasi Hyundai ke Indonesia berikan dampak besar
“Itu adalah strategi untuk membuat Indonesia menjadi negara yang bisa memproduksi baterai litium,” kata Bahlil.
Diketahui, Hyundai Motor Company mengumumkan akan membangun pabrik mobil di Indonesia senilai 1,55 miliar dolar AS atau sekitar Rp21,7 triliun. Mobil yang akan dibuat berjenis SUV dan MPV, juga dalam penjajakan produksi kendaraan listrik.
Komitmen investasi Hyundai ini tertuang dalam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) dengan pemerintah Indonesia. Pabrik mobil ini akan jadi pusat basis produksi pertama Hyundai di kawasan ASEAN.
Pabrik mobil tersebut akan berada di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, di atas lahan seluas 77,6 hektare dan terletak di kawasan industri Kota Deltamas.
Baca juga: Luhut sambut Hyundai jadikan Indonesia basis produksi
“Ini yang sekarang sedang kami giring, yang kemudian ini menjadi "trigger" untuk proses iklim investasi Indonesia di mata dunia,” kata Bahlil di Jakarta, Senin.
Bahlil mengemukakan, mendatangkan investasi Hyundai merupakan langkah strategis Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan kendaraan listrik.
Baca juga: Bahlil sebut investasi Hyundai ke Indonesia berikan dampak besar
“Itu adalah strategi untuk membuat Indonesia menjadi negara yang bisa memproduksi baterai litium,” kata Bahlil.
Diketahui, Hyundai Motor Company mengumumkan akan membangun pabrik mobil di Indonesia senilai 1,55 miliar dolar AS atau sekitar Rp21,7 triliun. Mobil yang akan dibuat berjenis SUV dan MPV, juga dalam penjajakan produksi kendaraan listrik.
Komitmen investasi Hyundai ini tertuang dalam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) dengan pemerintah Indonesia. Pabrik mobil ini akan jadi pusat basis produksi pertama Hyundai di kawasan ASEAN.
Pabrik mobil tersebut akan berada di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, di atas lahan seluas 77,6 hektare dan terletak di kawasan industri Kota Deltamas.
Baca juga: Luhut sambut Hyundai jadikan Indonesia basis produksi
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: