Isu dioksin tidak pengaruhi konsumsi telur di Kota Malang
2 Desember 2019 17:05 WIB
Ilustrasi - Ayam petelur dan telur ayam yang diproduksi kelompok peternak Telur Intan, di Desa Kambingan, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (17/11/2019). (ANTARA/Vicki Febrianto)
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang menyatakan bahwa adanya laporan terkait kontaminasi telur ayam kampung dengan bahan kimia beracun, dioksin, tidak berpengaruh terhadap konsumsi telur di wilayah Kota Malang, Jawa Timur.
Kepala BPS Kota Malang Sunaryo mengatakan bahwa, berdasarkan data yang dihimpun BPS Kota Malang, pada November 2019, harga telur ayam ras mengalami kenaikan sebesar 3,86 persen, dan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,02 persen.
"Harga telur mengalami kenaikan, jadi tampaknya (isu dioksin) itu tidak berpengaruh (terhadap konsumsi)," kata Sunaryo, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.
Beberapa waktu lalu, para peneliti dari jaringan kesehatan lingkungan global The International Pollutants Elimination Network (IPEN) bersama Asosiasi Arnika dan beberapa organisasi lokal merilis laporan "Plastic Waste Poisons Indonesia's Food Chain."
Baca juga: Wakil rakyat dan Gubernur Jatim makan telur ayam saat sidang paripurna
Dalam laporan yang dilakukan di Tropodo, Sidoarjo, Jawa Timur tersebut menyatakan bahwa telur dari ayam kampung yang mencari makanan di sekitar tumpukan sampah plastik, memiliki tingkat kontaminasi dioksin terparah di dunia.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa, telur yang dikumpulkan para peneliti dari masyarakat di Tropodo, ditemukan mengandung bahan kimia seperti dioksin, dan asam perfluorooctanesulfonic (PFOS).
Dioksin bisa menyebabkan berbagai penyakit pada manusia seperti penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, dan endometriosis. Sementara PFOS menyebabkan kerusakan sistem reproduksi dan kekebalan tubuh.
"Untuk pangan, pada November 2019 itu mengalami kenaikan. Signifikansi pengaruh (dioksin) itu, tidak terdeteksi. Nyatanya, memang harga telur sudah ada kenaikan," kata Sunaryo.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga telah memastikan bahwa bahwa telur hasil produksi para peternak telur di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, terbebas dari kontaminasi dioksin atau bahan kimia berbahaya sisa pembakaran plastik.
Sebagai catatan, pasokan telur di wilayah Kota Malang, salah satunya berasal dari Kabupaten Malang.
Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu pemasok kebutuhan telur ayam nasional, yang kurang lebih mencapai 1,6 juta ton per tahun. Dari total kebutuhan nasional tersebut, Jawa Timur menyuplai sebanyak 29 persen kebutuhan.
Baca juga: Menjamin konsumsi telur aman hingga ke meja makan
Baca juga: Tim KLHK temui peneliti telur tercemar dioksin di Sidoarjo
Kepala BPS Kota Malang Sunaryo mengatakan bahwa, berdasarkan data yang dihimpun BPS Kota Malang, pada November 2019, harga telur ayam ras mengalami kenaikan sebesar 3,86 persen, dan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,02 persen.
"Harga telur mengalami kenaikan, jadi tampaknya (isu dioksin) itu tidak berpengaruh (terhadap konsumsi)," kata Sunaryo, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.
Beberapa waktu lalu, para peneliti dari jaringan kesehatan lingkungan global The International Pollutants Elimination Network (IPEN) bersama Asosiasi Arnika dan beberapa organisasi lokal merilis laporan "Plastic Waste Poisons Indonesia's Food Chain."
Baca juga: Wakil rakyat dan Gubernur Jatim makan telur ayam saat sidang paripurna
Dalam laporan yang dilakukan di Tropodo, Sidoarjo, Jawa Timur tersebut menyatakan bahwa telur dari ayam kampung yang mencari makanan di sekitar tumpukan sampah plastik, memiliki tingkat kontaminasi dioksin terparah di dunia.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa, telur yang dikumpulkan para peneliti dari masyarakat di Tropodo, ditemukan mengandung bahan kimia seperti dioksin, dan asam perfluorooctanesulfonic (PFOS).
Dioksin bisa menyebabkan berbagai penyakit pada manusia seperti penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, dan endometriosis. Sementara PFOS menyebabkan kerusakan sistem reproduksi dan kekebalan tubuh.
"Untuk pangan, pada November 2019 itu mengalami kenaikan. Signifikansi pengaruh (dioksin) itu, tidak terdeteksi. Nyatanya, memang harga telur sudah ada kenaikan," kata Sunaryo.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga telah memastikan bahwa bahwa telur hasil produksi para peternak telur di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, terbebas dari kontaminasi dioksin atau bahan kimia berbahaya sisa pembakaran plastik.
Sebagai catatan, pasokan telur di wilayah Kota Malang, salah satunya berasal dari Kabupaten Malang.
Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu pemasok kebutuhan telur ayam nasional, yang kurang lebih mencapai 1,6 juta ton per tahun. Dari total kebutuhan nasional tersebut, Jawa Timur menyuplai sebanyak 29 persen kebutuhan.
Baca juga: Menjamin konsumsi telur aman hingga ke meja makan
Baca juga: Tim KLHK temui peneliti telur tercemar dioksin di Sidoarjo
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: