Turis Malaysia dominasi kunjungan ke Indonesia
2 Desember 2019 14:27 WIB
Ilustrasi: Warga Malaysia mengunjungi stand Indonesia di MATTA (Asosiasi Agen Perjalanan dan Wisata Malaysia) Fair Kuala Lumpur di Putra World Trade Center (PWTC), Malaysia, Jumat (6/9/2019). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang 2018 turis negara jiran mengunjungi Nusantara mencapai 2,5 juta wisatawan hingga MATTA FAIR potensial menjadi ajang mendatangkan wisatawan Malaysia dalam skala besar ke Indonesia. ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman/ama.
Jakarta (ANTARA) - Sepanjang tahun 2019 turis kebangsaan Malaysia mendominasi jumlah kunjungan wisatawan asing yang melancong ke Indonesia dengan jumlah 2,58 juta atau 18,94 persen.
Data yang dipaparkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Jakarta, Senin, turis dari wilayah ASEAN merupakan pengunjung tertinggi yaitu meningkat 17,78 persen.
Namun untuk wilayah Asia justru mengalami penurunan besar yaitu 10,28 persen. Turis asal China sepanjang 2019 telah mengunjungi Indonesia sebanyak 1,77 juta jiwa atau 13,01 persen.
Diikuti oleh Singapura 1,55 juta jiwa dan Australia 1,15 juta jiwa. Untuk, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia bulan Oktober 2019 turun 2,07 persen dibandingkan Oktober tahun lalu yaitu dari 58,84 persen menjadi 56,77 persen.
Sementara itu, menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, jika dibandingkan TPK September 2019, pada Oktober mengalami kenaikan 3,25 persen.
Rata-rata lama tamu asing menginap tamu di Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama Oktober 2019 tercatat sebesar 1,80 hari, terjadi penurunan sebesar 0,10 poin jika dibandingkan keadaan Oktober 2018.
TPK tertinggi tercatat di Provinsi Bengkulu sebesar 68,97 persen, diikuti Bali sebesar 63,30 persen, dan Provinsi Lampung sebesar 62,99 persen.
Sedangkan terendah berada di Papua dengan angka 42,87 persen. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada bulan Oktober 2019 mencapai 1,35 juta orang atau mengalami kenaikan 4,86 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: BPS: Kunjungan turis asing pada Oktober naik tipis, capai 1,35 juta
Baca juga: BPS: Harga tiket pesawat jadi ancaman inflasi naik akhir tahun
Data yang dipaparkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Jakarta, Senin, turis dari wilayah ASEAN merupakan pengunjung tertinggi yaitu meningkat 17,78 persen.
Namun untuk wilayah Asia justru mengalami penurunan besar yaitu 10,28 persen. Turis asal China sepanjang 2019 telah mengunjungi Indonesia sebanyak 1,77 juta jiwa atau 13,01 persen.
Diikuti oleh Singapura 1,55 juta jiwa dan Australia 1,15 juta jiwa. Untuk, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia bulan Oktober 2019 turun 2,07 persen dibandingkan Oktober tahun lalu yaitu dari 58,84 persen menjadi 56,77 persen.
Sementara itu, menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, jika dibandingkan TPK September 2019, pada Oktober mengalami kenaikan 3,25 persen.
Rata-rata lama tamu asing menginap tamu di Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama Oktober 2019 tercatat sebesar 1,80 hari, terjadi penurunan sebesar 0,10 poin jika dibandingkan keadaan Oktober 2018.
TPK tertinggi tercatat di Provinsi Bengkulu sebesar 68,97 persen, diikuti Bali sebesar 63,30 persen, dan Provinsi Lampung sebesar 62,99 persen.
Sedangkan terendah berada di Papua dengan angka 42,87 persen. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada bulan Oktober 2019 mencapai 1,35 juta orang atau mengalami kenaikan 4,86 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: BPS: Kunjungan turis asing pada Oktober naik tipis, capai 1,35 juta
Baca juga: BPS: Harga tiket pesawat jadi ancaman inflasi naik akhir tahun
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: