IHSG awal pekan menguat seiring naiknya bursa Asia
2 Desember 2019 10:10 WIB
Dokumentasi - Penumpang bus Transjkarta melintasi layar pergerakan saham di jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Rabu (27/11/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/hp
Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan menguat seiring naiknya bursa saham regional Asia.
IHSG dibuka menguat 11,78 poin atau 0,2 persen ke posisi 6.023,61.Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 3,89 poin atau 0,41 persen menjadi 960,71.
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee di Jakarta, Senin, mengatakan, pekan ini pasar masih menanti kejelasan negosiasi perang dagang di mana dukungan AS untuk demonstrasi di Hong Kong memicu kemarahan China.
"Situasi ini diperkirakan dapat merusak harapan akan tercapainya kesepakatan dagang fase pertama AS-China. Dampak dan balasan dari China atas kebijakan AS akan menjadi perhatian pasar pada pekan ini," ujar Hans Kwee.
Menurut Hans, apakah peristiwa ini dapat menganggu kesepakatan fase pertama kedua negara, ekspektasi dari pelaku pasar saat ini adalah hal tersebut tidak akan mengganggu kesepakatan kedua negara.
"Bila terjadi sebaliknya, maka pelaku pasar harus bersiap menghadapai sell off," kata Hans.
IHSG sendiri sempat tertekan akibat aksi jual reksadana yang dibubarkan. Terbukti beberapa saham "blue chip" yang ada didalam daftar produk yang dibubarkan telah mengalami tekanan jual selama sepekan.
Bila aksi jual pembubaran reksadana telah berakhir maka tekanan jual akan berkurang. Ia berharap tidak terjadi aksi panik jual.
"Kami masih memantau aksi OJK, yang bila konsisten dengan keputusannya mungkin masih akan membubarkan beberapa produk reksadana akibat janji return. Hal itu masih akan memberikan tekanan jual pada pasar saham," ujar Hans.
Bursa saham regional Asia siang ini antara lain indeks Nikkei menguat 225,3 poin atau 0,97 persen ke 23.519,2, indeks Hang Seng menguat 154,3 poin atau 0,59 persen ke 26.500,8, dan indeks Straits Times menguat 5,7 poin atau 0,18 persen ke posisi 3.199,62.
IHSG dibuka menguat 11,78 poin atau 0,2 persen ke posisi 6.023,61.Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 3,89 poin atau 0,41 persen menjadi 960,71.
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee di Jakarta, Senin, mengatakan, pekan ini pasar masih menanti kejelasan negosiasi perang dagang di mana dukungan AS untuk demonstrasi di Hong Kong memicu kemarahan China.
"Situasi ini diperkirakan dapat merusak harapan akan tercapainya kesepakatan dagang fase pertama AS-China. Dampak dan balasan dari China atas kebijakan AS akan menjadi perhatian pasar pada pekan ini," ujar Hans Kwee.
Menurut Hans, apakah peristiwa ini dapat menganggu kesepakatan fase pertama kedua negara, ekspektasi dari pelaku pasar saat ini adalah hal tersebut tidak akan mengganggu kesepakatan kedua negara.
"Bila terjadi sebaliknya, maka pelaku pasar harus bersiap menghadapai sell off," kata Hans.
IHSG sendiri sempat tertekan akibat aksi jual reksadana yang dibubarkan. Terbukti beberapa saham "blue chip" yang ada didalam daftar produk yang dibubarkan telah mengalami tekanan jual selama sepekan.
Bila aksi jual pembubaran reksadana telah berakhir maka tekanan jual akan berkurang. Ia berharap tidak terjadi aksi panik jual.
"Kami masih memantau aksi OJK, yang bila konsisten dengan keputusannya mungkin masih akan membubarkan beberapa produk reksadana akibat janji return. Hal itu masih akan memberikan tekanan jual pada pasar saham," ujar Hans.
Bursa saham regional Asia siang ini antara lain indeks Nikkei menguat 225,3 poin atau 0,97 persen ke 23.519,2, indeks Hang Seng menguat 154,3 poin atau 0,59 persen ke 26.500,8, dan indeks Straits Times menguat 5,7 poin atau 0,18 persen ke posisi 3.199,62.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: