Pengunjuk rasa Irak bakar pintu masuk tempat suci
1 Desember 2019 22:23 WIB
Demonstran membawa seorang pria yang terluka saat aksi unjuk rasa atas korupsi, kurangnya pekerjaan, dan layanan buruk, di Baghdad, Irak, Selasa (29/10/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Khalid al-Mousily/pd/djo/
Baghdad (ANTARA) - Para pengunjuk rasa di Irak membakar pintu masuk sebuah tempat suci di Kota Najaf di bagian selatan negara itu pada Sabtu (30/11) dan pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka, kata polisi dan seorang demonstran di tempat kejadian.
Peristiwa itu berisiko memicu tumpah darah lagi setelah sehari suasana tenang.
Pengunjuk rasa itu mengirim video ke Reuters mengenai pintu masuk tempat suci Hakim dilalap api sementara pemerotes bersorak dan membuat film di telepon seluler mereka. Reuters tidak dapat segera memverifikasi peristiwa itu.
Insiden tersebut terjadi dalam salah satu dari minggu-minggu paling berdarah kerusuhan anti-pemerintah Irak yang pecah bulan lalu. Pada Jumat (29/11) Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi berjanji akan mengundurkan diri untuk berupaya membendung kekerasan dan kemarahan masyarakat.
Aksi-aksi protes terus berlanjut di mana-mana termasuk Kota Nassiriya di Irak Selatan, tempat para demonstran sebelumnya mengepung sebuah kantor polisi dan di Baghdad. Tetapi korban-korban tewas yang dilaporkan dibandingkan dua hari sebelumnya jauh lebih sedikit ketika sejumlah orang tewas di ibu kota negara itu dan di bagian selatan dalam bentrok-bentrok dengan pasukan keamanan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pengunjuk rasa bakar ban di Irak Selatan sebagai bentuk protes baru
Baca juga: Sedikitnya 13 orang tewas dalam unjuk rasa di Irak
Baca juga: Rakyat Irak berunjuk rasa lagi setelah 40 orang tewas dalam kekerasan
Peristiwa itu berisiko memicu tumpah darah lagi setelah sehari suasana tenang.
Pengunjuk rasa itu mengirim video ke Reuters mengenai pintu masuk tempat suci Hakim dilalap api sementara pemerotes bersorak dan membuat film di telepon seluler mereka. Reuters tidak dapat segera memverifikasi peristiwa itu.
Insiden tersebut terjadi dalam salah satu dari minggu-minggu paling berdarah kerusuhan anti-pemerintah Irak yang pecah bulan lalu. Pada Jumat (29/11) Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi berjanji akan mengundurkan diri untuk berupaya membendung kekerasan dan kemarahan masyarakat.
Aksi-aksi protes terus berlanjut di mana-mana termasuk Kota Nassiriya di Irak Selatan, tempat para demonstran sebelumnya mengepung sebuah kantor polisi dan di Baghdad. Tetapi korban-korban tewas yang dilaporkan dibandingkan dua hari sebelumnya jauh lebih sedikit ketika sejumlah orang tewas di ibu kota negara itu dan di bagian selatan dalam bentrok-bentrok dengan pasukan keamanan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pengunjuk rasa bakar ban di Irak Selatan sebagai bentuk protes baru
Baca juga: Sedikitnya 13 orang tewas dalam unjuk rasa di Irak
Baca juga: Rakyat Irak berunjuk rasa lagi setelah 40 orang tewas dalam kekerasan
Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: