Jakarta (ANTARA) - Topan dahsyat yang melanda Pasifik dilaporkan membawa hujan lebat, angin kencang ke Filipina dan mengancam SEA Games 2019 yang sedang berlangsung di negara tersebut.

AFP melaporkan bahwa Filipina telah mulai mengevakuasi ribuan orang, Minggu, saat Topan Kamuri diperkirakan akan melanda pada Senin malam atau Selasa pagi, dengan hembusan 170 kilometer (105 mil) per jam dan angin berkelanjutan maksimum 140 kilometer per jam.

Badai itu memasuki wilayah Filipina Sabtu malam, tidak lama sebelum Presiden Rodrigo Duterte dan superstar tinju Manny Pacquiao secara resmi membuka SEA Games 2019 dengan upacara pembukaan yang penuh warna.

Baca juga: Tim balap sepeda waspadai perubahan cuaca di Filipina

SEA Games 2019 digelar di Clark, Manila dan Subic, yang berlangsung hingga 11 Desember, mempertandingkan 56 cabang olahraga di belasan venue yang dalam beberapa kasus terpisah dengan harus menggunakan kendaraan.

Panitia mengatakan ada rencana darurat untuk topan, termasuk kemungkinan pembatalan beberapa event yang digelar di luar ruangan pada SEA Games 2019, yang sebagian besar dilaksanakan di pulau Luzon Filipina, di utara negara itu.

Beberapa unit pemerintah daerah di wilayah Bicol tengah telah mulai mengevakuasi warga.

Lebih dari 800 keluarga (sekitar 3.000 hingga 4.000 orang) sudah berada di pusat-pusat evakuasi, kebanyakan di sekolah-sekolah dan gimnasium di Camarines Norte, kata kantor manajemen bencana provinsi itu.

Pejabat setempat masih mengevakuasi beberapa daerah sehingga jumlahnya diperkirakan akan meningkat, tambah kantor tersebut.

Sebagian besar dari mereka yang dievakuasi tinggal di daerah pantai dan tempat-tempat rendah karena banjir bandang dan tanah longsor mungkin terjadi akibat hujan lebat yang akan dibawa oleh topan.

Ini semua adalah evakuasi pencegahan dan belum ada perintah evakuasi wajib, kata kantor manajemen bencana.

Kelas-kelas sekolah dan pekerjaan di pemerintahan di beberapa kota juga ditangguhkan pada Senin dan Selasa untuk mengantisipasi hujan lebat.

Filipina, yang menjadi tuan rumah terakhir SEA Games pada 2005, bertujuan memperoleh medali terbanyak.

Tuan rumah memulai dengan baik pada hari Minggu, meraup beberapa medali emas pada kompetisi Dancesport dan menduduki puncak klasemen medali tak lama setelah pukul 13:00 dengan 13 secara keseluruhan.

Sekitar 8.750 atlet dan ofisial tim diperkirakan hadir pada edisi ke-30 tahun ini - terbesar yang pernah ada - dan ada sekitar 12.000 sukarelawan. Penyelenggara berharap lebih dari 500 juta pemirsa akan menonton melalui TV.

Baca juga: Tim balap sepeda Indonesia nihil emas di hari pertama SEA Games 2019

Baca juga: Pembukaan SEA Games 2019 munculkan kekayaan budaya Filipina