Jakarta (ANTARA) - Stadion Nasional Tokyo, yang bakal menjadi pusat kegiatan Olimpiade tahun depan, secara resmi diserahkan kepada Dewan Olahraga Jepang yang akan menjadi pengelolanya.

Sejatinya pembangunan stadion berkapasitas 60.000 penonton itu telah selesai pada awal bulan ini, namun penyerahan secara resmi pada Sabtu menandai tanggal penyelesaiannya dan menjadi momen penting bagi penyelenggara delapan bulan menjelang digelar Olimpiade 2020.

Dilansir dari Reuters, Sabtu, Penggunaan stadion ini secara resmi akan dilaksanakan pada 21 Desember untuk pertandingan final sepak bola Piala Kaisar sebagai agenda olahraga pertama Jepang menjelang Tahun Baru.

"Kami sangat senang bahwa pembangunan stadion sebagai simbol utama Olimpiade Tokyo 2020 sekarang ini telah selesai. Itu membuat kami menyadari betapa dekatnya kami dengan awal Olimpiade," kata CEO Olimpiade Tokyo 2020 Toshiro Muto dalam sebuah pernyataannya.

Baca juga: Stadion Olimpiade Tokyo rampung 90 persen

"Kami sangat menantikan melihat atlet dari seluruh dunia berbaris di stadion baru ini saat Upacara Pembukaan ... ketika mata dunia akan tertuju pada simbol ikonik Olimpiade Tokyo 2020 ini."

Pembangunan stadion ini menelan biaya lebih dari 1,25 miliar dolar AS. Stadion ini akan menjadi tempat kompetisi atletik dan sepak bola selama Olimpiade.

Konstruksi dimulai pada Desember 2016, sekitar 14 bulan lebih lambat dari yang direncanakan, setelah desain asli dibatalkan lantaran adanya kemarahan publik atas biaya yang membengkak.

Penundaan itu berarti stadion tidak dapat menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia Rugby, seperti yang direncanakan semula.

Setelah beberapa renovasi pasca pertandingan yang akan berakhir pada akhir tahun 2022, stadion itu akan menjadi tempat berbagai kegiatan olahraga dan budaya Jepang untuk tahun-tahun mendatang.

Baca juga: Olimpiade maraton Tokyo dipindah ke Hokkaido khawatir suhu panas

Baca juga: Gubernur Tokyo ingin marathon Olimpiade tetap digelar di Tokyo