Jakarta (ANTARA) - Analis Komunikasi dan Marketing Politik UGM Nyarwi Ahmad menilai dinamika politik jelang Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golka minim gagasan-gagasan besar terkait dengan model dan arah kepemimpinan partai.

"Jelang Munas Golkar ini masih minim dengan gagasan-gagasan besar yang terkait dengan model dan arah kepemimpinan Partai Golkar baik dalam panggung politik eksekutif, legislatif dan elektoral/pemilih," kata Nyarwi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Presiden Jokowi akan membuka Munas Golkar

Baca juga: Bakal calon Ketum Golkar harus kantongi dukungan 30 persen suara


Dia menilai kontestasi antar-kubu calon ketua umum (caketum) seharusnya tidak sekadar hanyut dalam aspek prosedural mekanisme pemilihan atau isu-isu terkait dengan kesepakatan antar-elite dan bagi-bagi jabatan/kekuasaan.

Menurut dia, masing-masing pihak yang maju jadi caketum Golkar harus menyampaikan ide-ide besarnya terkait dengan dinamika politik yang terjadi atau dibutuhkan dalam ketiga arena politik tersebut.

"Tidak hanya kepada kader, anggota dan konstituen pemilih Golkar saja. Sudah saatnya partai sebesar Golkar bisa memberikan visi yang menyegarkan dan memberikan harapan bagi masyarakat Indonesia ke depan," ujarnya.

Baca juga: Munas Golkar diharap lahirkan ketua umum yang berani sebagai capres

Dia menilai, para caketum Partai Golkar seharusnya bisa menunjukkan model kepemimpinan yang akan ditawarkan dua hingga lima tahun mendatang.

Selain itu menurut dia, para caketum tersebut harus menunjukkan ide-ide segarnya kepada masyarakat terkait bagaimana menjaga keberlanjutan demokrasi di Indonesia di tengah jebakan polarisasi, ancaman radikalisme dan terorisme.

"Bagaimana strategi yang harus dilakukan untuk memperkuat kapasitas negara dan kinerja pemerintahan dalam merespons stagnasi/perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional dan global," katanya.

Selain itu menurut dia, terkait perbaikan model pemilu yang seperti apa yang hendak mereka tawarkan untuk menjamin kelangsungan demokrasi di negeri ini dan menyelamatkan negeri ini dari jebakan kepentingan oligarki dan kartel ekonomi dan politik.

Dia juga menilai, para caketum Golkar harus menjelaskan kebijakan politik seperti apa yang idealnya dilakukan rezim penguasa untuk meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat kita.

"Model kebijakan perpajakan, pelayanan kesehatan dan jaminan sosial seperti apa yang tidak membebani masyarakat yang bisa mereka ditawarkan dan realisasikan dalam 5 tahun mendatang," katanya.

Karena itu menurut dia sudah saatnya para caketum mendiskusikan dan memberikan berbagai pemikiran segarnya terkait dengan hal tersebut ke publik.

Baca juga: Tata cara pemilihan ketua umum Golkar dipertanyakan

Baca juga: Rapat Pleno Golkar dinilai gagal tetapkan materi Munas