Xiaomi buat santri Indonesia tertantang bangun "Smart Pesantren"
29 November 2019 18:20 WIB
Para santri Indonesia yang tergabung dalam program "Santri untuk Perdamaian Dunia" berkunjung ke kantor pusat Xiaomi di Beijing, China pada Kamis (28/11/2019). Dalam kunjungan itu, delegasi santri Indonesia diajak berkeliling oleh Amanda Li, Senior Manager of Government Affairs Xiaomi untuk melihat beragam produk pintar buatan Xiaomi yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. (Kemlu RI)
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan ponsel pintar (smartphone) terbesar keempat di dunia, Xiaomi, mengundang delegasi Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia mengunjungi Xiaomi Campus yang merupakan kantor pusat sekaligus gerai terbesar Xiaomi yang terletak utara Beijing.
Para santri Indonesia yang tergabung dalam program "Santri untuk Perdamaian Dunia" itu berkunjung ke Beijing, China, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Indonesia berangkatkan Santri untuk Perdamaian Dunia ke China
Baca juga: China tawarkan beasiswa untuk santri Indonesia
Dalam kunjungan yang dilakukan pada Kamis (28/11) tersebut, delegasi santri Indonesia diajak berkeliling oleh Amanda Li, Senior Manager of Government Affairs Xiaomi untuk melihat beragam produk pintar buatan Xiaomi yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kesempatan diskusi, para santri menanyakan mengenai seberapa jauh kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk mendukung pendidikan digital di pesantren yang dikonsepsikan oleh para santri sebagai "smart pesantren".
Baca juga: Dubes RI sambut delegasi Santri untuk Perdamaian Dunia di Beijing
"Xiaomi dapat menjadi model untuk mengembangkan teknologi digital smart pesantren di Indonesia," ujar Wandi, salah satu delegasi Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia dalam diskusi tersebut.
Pihak Xiaomi juga mengajak para santri Indonesia untuk memahami teknologi digital yang dibenamkan dalam ponsel pintar hingga fungsi-fungsi digital untuk smarthome.
Pemerintah RI melalui program "Santri untuk Perdamaian Dunia" memberangkatkan 10 orang santri Indonesia ke China dalam upaya mengokohkan ajaran Islam yang moderat ke seluruh negara di dunia.
Program "Santri untuk Perdamaian Dunia" yang digagas oleh Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Agama adalah salah satu ajang untuk menegaskan kembali peranan Indonesia dalam memelihara perdamaian dunia.
Baca juga: Xiaomi akan tingkatkan investasi di Indonesia
Baca juga: Kemenperin lanjutkan program cetak wirausaha baru di pesantren
**Terjadi beberapa perubahan dalam berita ini disebabkan Kementerian Luar Negeri meralat keterangan tertulis sebelumnya yang telah diterbitkan ANTARA pada Jumat (29/11) dengan judul "Xiaomi siap dukung santri Indonesia bangun Smart Pesantren". Berita tersebut sebelumnya mencantumkan keterangan berupa kutipan dari Amanda Li sebagaimana tercantum di keterangan tertulis yang diterima ANTARA pada Jumat (29/11), namun Kemlu berdasarkan keterangan tertulis yang diterima ANTARA pada Selasa (3/12) mencabut keterangan itu.
Para santri Indonesia yang tergabung dalam program "Santri untuk Perdamaian Dunia" itu berkunjung ke Beijing, China, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Indonesia berangkatkan Santri untuk Perdamaian Dunia ke China
Baca juga: China tawarkan beasiswa untuk santri Indonesia
Dalam kunjungan yang dilakukan pada Kamis (28/11) tersebut, delegasi santri Indonesia diajak berkeliling oleh Amanda Li, Senior Manager of Government Affairs Xiaomi untuk melihat beragam produk pintar buatan Xiaomi yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kesempatan diskusi, para santri menanyakan mengenai seberapa jauh kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk mendukung pendidikan digital di pesantren yang dikonsepsikan oleh para santri sebagai "smart pesantren".
Baca juga: Dubes RI sambut delegasi Santri untuk Perdamaian Dunia di Beijing
"Xiaomi dapat menjadi model untuk mengembangkan teknologi digital smart pesantren di Indonesia," ujar Wandi, salah satu delegasi Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia dalam diskusi tersebut.
Pihak Xiaomi juga mengajak para santri Indonesia untuk memahami teknologi digital yang dibenamkan dalam ponsel pintar hingga fungsi-fungsi digital untuk smarthome.
Pemerintah RI melalui program "Santri untuk Perdamaian Dunia" memberangkatkan 10 orang santri Indonesia ke China dalam upaya mengokohkan ajaran Islam yang moderat ke seluruh negara di dunia.
Program "Santri untuk Perdamaian Dunia" yang digagas oleh Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Agama adalah salah satu ajang untuk menegaskan kembali peranan Indonesia dalam memelihara perdamaian dunia.
Baca juga: Xiaomi akan tingkatkan investasi di Indonesia
Baca juga: Kemenperin lanjutkan program cetak wirausaha baru di pesantren
**Terjadi beberapa perubahan dalam berita ini disebabkan Kementerian Luar Negeri meralat keterangan tertulis sebelumnya yang telah diterbitkan ANTARA pada Jumat (29/11) dengan judul "Xiaomi siap dukung santri Indonesia bangun Smart Pesantren". Berita tersebut sebelumnya mencantumkan keterangan berupa kutipan dari Amanda Li sebagaimana tercantum di keterangan tertulis yang diterima ANTARA pada Jumat (29/11), namun Kemlu berdasarkan keterangan tertulis yang diterima ANTARA pada Selasa (3/12) mencabut keterangan itu.
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: