Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mempersiapkan operasi angkutan udara untuk Natal dan Tahun Baru 2020 dengan memeriksa kelaikan pesawat udara.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa menjelang Natal dan Tahun Baru, pihaknya mengedepankan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan.

“Menjelang Nataru, kami melakukan persiapan bersama dengan operator bandara, operator penerbangan dan pemangku kepentingan penerbangan lainnya sehingga diharapkan dapat melayani calon pengguna jasa transportasi dengan baik dengan tetap mempriotaskan keselamatan dan keamanan penerbangan,” katanya.

Hal itu bertujuan untuk mengantisipasi meningkatnya pengguna jasa transportasi udara dan meminimalisasi hal-hal yang tidak diinginkan mengingat datangnya musim hujan yang dapat mengganggu kelancaran operasional penerbangan.

Baca juga: Pelni siapkan seluruh armada hadapi Natal dan Tahun Baru

Dalam penyelenggaraan angkutan selama masa Natal dan Tahun Baru, Ditjen Hubud akan melaksanakan ramp inspeksi dengan sebaran lokasi sebanyak 38 bandar udara untuk penerbangan dalam negeri dan tujuh lokasi bandara udara untuk penerbangan luar negeri.

“Tahun ini, cakupan lebih luas karena ditambah dengan Yogyakarta Internasional Airport (YIA) Kulonprogo dan Bandar Udara Kertajati, Majalengka. Kita memandang perlu untuk memperluas pemantauan dikarenakan Bandara YIA dan Bandara Kertajati telah aktif melakukan operasional penerbangan,” katanya.

Untuk periode Natal dan Tahun Baru ini, pesawat udara yang akan beroperasi sebanyak 495 pesawat dari 12 badan usaha angkutan udara niaga berjadwal.

Secara kapasitas tempat duduk, selama periode tersebut, untuk penerbangan berjadwal domestik dan internasional membutuhkan total 5,3 juta tempat duduk, dan sekarang sudah tersedia 8,9 juta tempat duduk.

Baca juga: Jelang Natal-Tahun Baru, Pertamina pastikan stok aman

Ditjen Perhubungan Udara telah mempersiapkan apabila dibutuhkan penerbangan tambahan (extra flight) pada rute-rute tertentu untuk memberikan pelayanan konektivitas bagi saudara-saudara kita yang akan merayakan Hari Raya Natal dan menikmati liburan akhir tahun.

Adapun strategi dan kebijakan yang dilakukan Ditjen Hubud adalah peningkatan keselamatan dan keamanan melalui rampcheck baik terhadap armada , sumber daya manusia dan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku serta standar pemberian pelayanan kepada pengguna jasa walaupun adanya penambahan jumlah kapasitas pengguna jasa transportasi.

Ditjen Perhubungan Udara akan menyiapkan periode angkutan Natal dan Tahun Baru pada 19 Desember 2019 dan berakhir pada 6 Januari 2020, dan diperkirakan puncaknya terjadi pada 21 Desember 2019 dan arus balik pada 5 Januari 2020. Peningkatan penumpang ini dipengaruhi oleh cuti bersama dan libur sekolah.

Baca juga: AirAsia siapkan 65.000 kursi tambahan Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Transjakarta tambah bus destinasi wisata libur natal dan tahun baru