Kuala Lumpur (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Malaysia Dato' Saifuddin Abdullah akan mengadakan kunjungan kerja ke Australia pada 29 November hingga 2 Desember 2019 yang merupakan lawatan pertama ke Australia semenjak memegang jabatannya pada Juli 2018.

Siaran pers Kemenlu Malaysia, Kamis, Dato' Saifuddin Abdullah akan mengadakan pertemuan bilateral dengan rekan sejawatnya Senator Marise Payne dan mengetuai delegasi Malaysia ke Annual Foreign Ministers’ Meetingke-2 (AFMM) pada 29 November 2019 di Sydney.

Kedua menteri akan mengambil peluang untuk memperbincangkan isu hubungan bilateral yang ada selain meningkatkan kerjasama hubungan bilateral kedua negara selaras dengan Deklarasi Bersama Kerjasama Strategis.

Baca juga: Australia, Malaysia berselisih soal kemungkinan pemindahan kedutaan ke Jerusalem

Kedua menteri juga akan bertukar pandangan mengenai isu-isu regional dan internasional untuk kepentingan bersama.

Satu pernyataan bersama mengenai hasil AFMM ke-2 akan dikeluarkan pada akhir pertemuan.

Setelah selesai AFMM kedua menteri dijadwalkan untuk menandatangani Perjanjian Usaha Penerbitan Film antara Pemerintah Malaysia dan Australia.

Menteri selanjutnya akan menghadiri konferensi meja bundar di Institut Lowy untuk menjelaskan Kerangka Dasar Luar Negeri Malaysia Baru.

Baca juga: Amanah hormati Australia batalkan kedubes Israel di Jerussalem

Menteri juga dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan Komnas HAM dan wakil-wakil LSM Australia di Melbourne.

Selain itu dia turut dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan rakyat Malaysia yang bekerja di industri-industri Sydney dan Melbourne.

Australia merupakan mitra kerja sama yang akrab dan penting bagi Malaysia.

Hubungan dagang dan investasi Malaysia-Australia juga signifikan. Pada tahun 2018 jumlah perdagangan senilai 13.64 miliar dolar AS, menjadikan Malaysia rekan dagang ke-8 terbesar Australia.

Sedangkan Januari hingga September 2019 jumlah perdagangan tercatat 8.18 miliar dolar AS. Selain itu, sebanyak 547 investasi dari Australia bernilai 7.46 miliar dolar AS telah diluluskan di Malaysia sedangkan investasi Malaysia di Australia senilai 9 miliar dollar Australia.