Ambon (ANTARA) - Menteri Sosial Juliari Batubara menghibur ratusan anak korban gempa bumi di Ambon yang menempati lokasi pengungsian Universitas Darussalam Tulehu Maluku Tengah, Kamis.

Ketika mengunjungi lokasi pengungsian itu, Mensos Juliari menghibur anak-anak dengan bernyanyi bersama mereka dan membagikan bingkisan kepada anak-anak yang berhasil menjawab pertanyaan.

Sejumlah pertanyaan disampaikan Mensos Juliari dan dijawab anak-anak dengan penuh semangat, seperti siapa presiden Indonesia saat ini? siapa nama Gubernur Maluku dan siapa nama presiden pertama RI.

Ia juga berkesempatan berdialog dengan anak-anak dengan menanyakan kegiatan belajar pascagempa serta kondisi selama di lokasi pengungsian.

Baca juga: Mensos: Kader KSB jadi ujung tombak di daerah rawan bencana

Anak-anak juga terlihat antusias menjawab pertanyaan yang disampaikan Menteri Juliari dan menyampaikan keinginan untuk kembali bersekolah secara normal.

"Saya senang anak-anak korban gempa sudah bisa bangkit dari rasa trauma pascabencana. Saya berharap mereka bisa kembali bersekolah, belajar dengan rajin sehingga bisa menjadi pemimpin bangsa di masa mendatang," katanya.

Bermain bersama, katanya, proses terapi psikososial dan penyembuhan trauma akibat bencana.

"Anak-anak merupakan kelompok rentan dalam sebuah bencana, karena itu layanan dukungan psikososial Kemensos dan lembaga lainnya penting bagi anak-anak," kata dia.

Setelah menghibur anak-anak di tenda pengungsian, Menteri Juliari juga mengunjungi rumah sakit darurat RSUD Dr H. Ishak Umarella Negeri Tulehu.

RS darurat itu melayani korban gempa bumi, pengungsi yang mengalami gangguan kesehatan, maupun yang menjalani operasi caesar melahirkan dan operasi akibat patah tulang dan lainnya.

Pengungsi yang mengalami gangguan kesehatan, umumnya menderita gangguan bagian perut, kepala, dan penyakit ringan lainnya.

Fasilitas RS darurat cukup lengkap, terdiri atas tenda unit gawat darurat, tenda operasi, dan tenda perawatan.

Baca juga: Rawan bencana, Mensos minta rutin simulasi
Baca juga: Kemensos realisasikan Rp38 miliar dana Jadup korban bencana Sulteng