Pontianak (ANTARA) - E-Warung untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sudah dilaksanakan di Kabupaten Bengkayang mulai November 2019, kata Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial P3A Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Jeri Leman.

“Mulai November 2019 penerima BPNT dari Kementerian Sosial sudah direalisasikan melalui e – Warung,” ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Kamis.

Ia menyebutkan bahwa di Kabupaten Sambas terdapat 8.987 keluarga penerima manfaat (PKM) BPNT.

Baca juga: Kemensos harapkan pembagaian BNPT di Riau lancar

“BNPT atau yang sebelumnya dikenal dengan beras sejahtera diterima per kepala keluarga Rp110 ribu setiap bulan nya dengan ketentuan maksimal dua jenis bahan pangan yakni telur dan beras. BNPT sistemnya E- Warung di rekomendasikan oleh desa atau Kelurahan terdekat, kemudian di survei bank untuk ditetapkan sebagai penyalur sah," jelas Leman .

Lanjutnya, dari 17 kecamatan di Kabupaten Bengkayang pada 2019, kecamatan yang paling banyak menerima BPNT adalah Kecamatan Teriak sebanyak 1.029 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Kecamatan Monterado sebanyak 984 KPM.

Leman menambahkan angka penerima BNPT setiap tahunnya meningkat. Ia menegaskan, dana BNPT hanya khusus digunakan dua jenis pangan yang sudah ditentukan.

"Sebab di luar keperluan lain, apalagi untuk membeli rokok maka hak penerima KPM akan di cabut," jelas dia.

Penerapan e-Warung atas kebijakan pemerintah ini mendapatkan keluhan dari sebagian PKM atau di luar kabupaten, seperti Angga. Menurutnya, penyaluran BPNT seharusnya lebih mempermudah sistem kerja bukan malah sebaliknya.

Penerima bantuan tersebut dari Kecamatan Menyuke, Kabupaten Bengkayang sebanyak 20 orang mendatangi warung penyalur bantuan di Kecamatan Bengkayang. Mereka menilai Kecamatan Bengkayang lebih dekat dibandingkan ke Kabupaten Landak.

"Kami berharap bisa mengambil langsung BPNT di salah satu warung yang ditunjuk namun pas tiba sana tiba di toko malah tidak bisa. Padahal ini menggunakan sistem e-Warung bertransaksi, harusnya di mana saja bisa dilakukan," ujarnya pria asal Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak.

Baca juga: Wagub Jatim dorong pemilik warung manfaatkan teknologi