Pangkalpinang (ANTARA) - Sejarawan terkemuka Indonesia, Prof. Dr. Bambang Purwanto, M.A menyebutkan Bangka Belitung penghasil diaspora atau perantau yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia dan dunia.

"Orang Bangka Belitung yang menjadi diaspora sangat luar biasa dan mereka itulah yang dipanggil pulang untuk melihat museum di Pulau Bangka ini," kata Prof. Dr. Bambang Purwanto, M.A di Pangkalpinang, Kamis.

Menurut dia, dalam meningkatkan dan menghidupkan Museum Timah Indonesia di Pulau Bangka, pemerintah daerah harus memanggil pulang diaspora yang masih berada di Indonesia mau luar negeri.

"Diaspora ini adalah satu pengunjung potensial museum sejarah pertimahan ini. Dia, isteri, anak, cucunya tentu akan tertarik untuk melihat museum ini," ujarnya.

Baca juga: Sejarawan Bambang Purwanto apresisasi PT Timah bangun Heritage Belinyu

Baca juga: Museum Timah Indonesia The Legend segera dibangun di Bangka

Baca juga: 600 siswa BJRB TNI AL belajar sejarah tambang timah


Ia mengatakan pada kunju diaa menggunakan berbahasa Bangka. Bahkan, satu dari 50 orang Bangka tersebut merupakan salah seorang profesor bidang kedokteran yang sangat terkenal di Amsterdam.

"Kita bisa membayangkan, kalau empat orang dikali 50 orang diaspora bersama keluarganya, maka sudah ada 200 orang yang menjadi pengunjung potensial mengunjungi museum di daerah ini," katanya.

Oleh karena itu, museum harus mampu merengkuh pengunjung potensial yang lebih luas dan beragam yang berbasiskan komplek demografi dari masyarakat yang ada di saat ini.

"Kita harus bisa memperkenalkan museum, tetapi untuk balita dan di tempat lain sudah bergerak sangat luar biasa sekali," katanya.*

Baca juga: Museum Timah Indonesia bangun galeri produk UMKM

Baca juga: MTI siapkan "studio mapping" sejarah tambang timah

Baca juga: Bus kayu Pownis di Museum Timah Indonesia raih penghargaan