Sydney (ANTARA) - Bursa saham Australia sempat mencetak rekor tertinggi baru 6.876,10 poin pada pembukaan perdagangan Kamis, sebelum turun lagi, dengan semua sektor cenderung menguat dan layanan komunikasi memimpin kenaikan.

Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 naik 20,60 poin atau 0,30 persen pada 6.871,20 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas naik 21,50 poin atau 0,31 persen pada 6.972,10 poin.

Bursa saham Australia mencapai rekor tinggi baru di awal perdagangan sebelum jatuh kembali di bawah level itu. Saham-saham Australia sebagian besar lebih tinggi minggu ini di tengah ekspektasi pasar akan penurunan suku bunga lebih lanjut yang akan diumumkan bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia).

Layanan komunikasi adalah yang berkinerja terbaik, membangun keuntungan kuat kemarin, sementara saham teknologi dan kesehatan juga memberikan dukungan kuat.

"Peningkatan persediaan minyak mentah mingguan AS membebani harga energi, meskipun logam industri umumnya naik," kata Kepala Strategi Pasar CMC Markets, Michael McCarthy.

"Terlepas dari pergerakan pro-pertumbuhan dalam saham dan komoditas, dolar Australia, Selandia Baru, dan Kanada gagal mendapatkan dukungan."

Di sektor keuangan, saham bank-bank besar Australia sebagian besar lebih rendah dengan National Australia Bank turun 0,08 persen, Westpac Bank turun 0,44 persen dan ANZ turun 0,12 persen, namun Commonwealth Bank naik 0,26 persen.

Saham-saham pertambangan beragam dengan BHP naik 0,10 persen, Rio Tinto naik 0,39 persen, Fortescue Metals turun 0,41 persen dan penambang emas Newcrest turun 0,58 persen.

Saham produsen-produsen minyak dan gas bangkit dengan Oil Search naik 0,41 persen, Santos naik 0,43 persen, dan Woodside Petroleum naik 0,50 persen.

Saham supermarket terbesar Australia menguat dengan Coles naik 0,06 persen dan Woolworths naik 0,55 persen.

Sementara saham raksasa telekomunikasi Telstra terangkat 2,43 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas naik 0,55 persen dan perusahaan biomedis CSL menguat 0,97 persen.

Baca juga: Wall Street ditutup lebih kuat, investor cerna data positif ekonomi AS

Baca juga: Harga emas turun kembali, dipicu penguatan ekuitas di AS

Baca juga: Dolar menguat ditopang data positif ekonomi AS

Baca juga: Harga minyak turun, persediaan dan produksi minyak AS melonjak