Jakarta (ANTARA) - Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI akan mempertemukan para seniman Taman Ismail Marzuki (TIM) dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
untuk membahas revitalisasi pusat kesenian itu.

"Nanti dipertemukan dengan SKPD terkait, yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Gembong Warsono di gedung DPRD DKI, Rabu.

"Kita akan sama-sama diskusikan agar apa yang dikeluhkan seniman bisa ditangkap oleh Pemprov sehingga memaksimalkan TIM sebagai pusat ketahanan budaya kita," kata dia.

Menurut Gembong, setelah melakukan perbincangan bersama para seniman TIM maka didapatkan kesimpulan bahwa para seniman menginginkan revitalisasi yang dilakukan oleh Jakpro di moratorium sementara waktu.

Terutama terkait rencana pendirian hotel yang diisukan berbintang lima dan akan dinamakan sebagai Wisma TIM oleh pengelolanya.

"Teman-teman seniman ingin diadakan moratorium, mereka ingin ada duduk bersama karena nanti yang akan menggunakan mereka, mereka sebagai pengguna harus diajak bicara," kata Gembong.

Baca juga: Ini progres Revitalisasi Tahap 1 TIM
Baca juga: Jakpro disarankan berdiskusi ulang dengan para seniman TIM


Para seniman TIM yang berdiskusi dengan Fraksi PDI Perjuangan mengatakan pembangunan hotel yang direncanakan Jakpro merupakan kesalahan besar karena mengubah inti TIM sebagai pusat budaya menjadi kegiatan komersial.

Revitalisasi TIM sudah dikerjakan sejak awal 2019 dan seluruh proyek pengerjaan akan memakan biaya 1,8 triliun.

Saat ini pengerjaan revitalisasi TIM yang dilakukan oleh Jakpro memasuki tahap 1, yaitu pembangunan Wisma TIM, parkiran dengan basement dan Masjid Amir Hamzah.
Baca juga: DPRD DKI sebut revitalisasi TIM akan untungkan seniman
Baca juga: DPRD DKI nilai revitalisasi bantu seniman biayai perawatan TIM