Jakarta (ANTARA) - Arsitek Andra Matin lebih banyak menggunakan batu karawang untuk desainnya sebab penggunaan jenis batu tersebut selain memberikan keindahan juga dapat menjadikan hemat energi.

"Sirkulasi udara tetap bisa terjadi tanpa menggunakan jendela, konsep bangunan menjadi ramah lingkungan," kata pria kelahiran Bandung itu saat pameran "Prihal" di Galeri Nasional, Rabu.

"Prihal" adalah pameran arsitektur yang menampilkan kumpulan gagasan dan karya-karya perancangan dari studio arsitektur Andramatin yang telah bekiprah 20 tahun.

Pameran itu dibagi menjadi tujuh bagian, di mana salah satu bagian diberi tajuk "Perihal: Materi" yang merupakan kumpulan dari materi-materi yang digunakan Andra Matin dalam mendesain bangunan.

Baca juga: Prihal pamerkan 20 tahun arsitektur Andramatin

Sewaktu memasuki bagian itu, pertama kali pengunjung di ajak memasuki ruang gelap yang dikelilingi batu karawang. Di dalam ruang itu terdapat 10 bentuk batu karawang yang sering digunakan Andra Matin dalam arsitekturnya.

Ke depan, Andra Matin akan tetap mengembangkan desain-desain yang hemat energi dan kontekstual terhadap lingkungan.

"Saya senang sesuatu yang evolutif bukan yang revolusioner. Ke depan akan tetap mengembangkan desain yang hemat energi , kontekstual terhadap lingkungan. Dan juga desain yang lebih berkarakter Indonesia," kata dia.

Menurut dia arsitektur yang baik harus benar secara program. Bangunan itu juga dapat mereduksi penggunaan energi, selaras dengan lingkungan dan harus indah.

"Arsitektur itu bukan hanya instalasi untuk sebulan-dua bulan. Arsitektur itu harus dapat digunakan sampai ratusan tahun, untuk itu saat mendesain harus selaras dengan lingkungan. Jangan sampai membuat orang lain marah," kata dia.

Baca juga: Lewat Venice Architecture Biennale, Bekraf promosikan arsitek Indonesia