Jakarta (ANTARA) - Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam Sholeh mengatakan program pertukaran pemuda The Australia Indonesia Youth Exchange (AIYEP) jadi salah satu fungsi diplomasi budaya secara nyata.
"Saya berharap peserta dapat belajar banyak dalam pergaulan multikultural di dunia Internasional," kata Niam saat berkunjung ke, 17 Minto Crescent Arana Hills Brisbane, Negara Bagian Queensland Australia, Australia, Rabu.
Kemudian para pemuda Indonesia yang ikut program tersebut juga diharapkan dapat menjadi duta bangsa dalam pergaulan internasional, terutama dengan Australia yang menjadi negara tetangga.
Melalui duta bangsa tersebut fungsi diplomasi budaya berjalan, karena ada pertukaran kultur ketika mereka menetap dengan orang tua asuh di luar negeri.
"Atas nama pemerintah Indonesia, saya ucapkan terima kasih karena telah menjadi orang tua bagi pemuda Indonesia dalam program AIYEP," ujar Niam kepada keluarga pasangan suami istri Sara dan David Wallace.
Salah satu peserta AIYEP dari Palembang Hesti merasa sangat senang telah dipilih salah satu duta Indonesia, dan terpilih untuk dikunjungi Deputi.
Ia menceritakan kesannya ketika memperkenalkan budaya dan juga berkesempatan mengajar bahasa Indonesia di Primary School Brisbane.
"Alhamdulillah program ini sangat bermanfaat untuk saya sebagai peserta, untuk Indonesia dan juga untuk warga Australia. Orang tua angkat saya juga sangat mendukung. Bahkan anaknya ingin belajar di Indonesia," ujar Hesti.
Baca juga: Kemenpora harapkan pergaulan multikultural Indonesia semakin mendunia
Baca juga: 18 pemuda promosikan budaya Indonesia di Australia
Baca juga: Dubes Australia Lepas Peserta AIYEP
Deputi Menpora: Program pertukaran pemuda diplomasi budaya nyata
27 November 2019 18:57 WIB
Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam Sholeh mengunjungi peserta program AIYEP, di Australia, Rabu, (27/11/2019) (Istimewa)
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
Tags: