Jakarta (ANTARA) - Indonesian Populer Survey (IPS) merilis hasil jajak pendapat yang menyatakan bahwa muda-mudi yang lahir dalam rentang tahun 1997—2012 atau generasi Z menginginkan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok mendapat jabatan di pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Temuan yang menarik adalah mayoritas generasi Z memang menginginkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendapat jabatan di pemerintahan Jokowi saat ini," kata Direktur IPS Silvanus Alvin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Alvin menjelaskan dalam jajak pendapat yang dilakukan terhadap 537 koresponden generasi Z, diketahui bahwa 54 persen menginginkan Ahok masuk dalam jajaran pemerintahan Jokowi.

Salah satu alasan Ahok mendapat dukungan dari generasi Z, kata dia, disebabkan karena aktifnya mantan Gubernur DKI Jakarta itu di media sosial. Usai keluar dari penjara, BTP membuat vlog bersama anaknya sembari melihat Simpang Susun Semanggi.

Baca juga: Ahok terpilih, bagaimana reputasi Pertamina di mata warganet

Selain itu, rekam jejak Ahok yang dinilai bersih dari korupsi, tegas, dan banyak melakukan "gebrakan" juga menjadi faktor lain yang membuat elektabilitas dia meningkat di kalangan generasi Z.

Alvin mengatakan bahwa rekam jejak positif itu pada akhirnya mengantarkan Ahok menduduki posisi sebagai Komisaris Utama Pertamina.

“Jadi, generasi Z itu sedang bersenang hati karena terpilihnya BTP jadi Komisioner Utama Pertamina,” tutur Alvin.

Di belakang nama Ahok, terdapat nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan persentase 11 persen, lalu diikuti mantan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno dengan 8,2 persen.

Alvin yang juga dosen komunikasi politik di Universitas Bunda Maria itu menambahkan bahwa Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie juga didukung generasi Z sebesar 7,8 persen untuk mendapatkan posisi di pemerintahan Jokowi.

Baca juga: Pertamina tegaskan penunjukkan Ahok kewenangan pemegang saham

Baca juga: SKK Migas: keberanian Ahok dibutuhkan Pertamina


Menyusul kemudian ada nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani yang mendapat dukungan generasi Z dengan persentase 7,4 persen.

Sementara itu, peneliti IPS Teguh Hidayatul Rachmad juga melakukan jajak pendapat tentang karakter yang diinginkan generasi Z terhadap orang-orang yang menjabat di pemerintahan Jokowi.

Hasilnya, generasi Z menginginkan orang-orang yang masuk pemerintahan memiliki sifat jujur (36,9 persen), antikorupsi (33,1 persen), dan visioner (14,2 persen).

“Temuan ini penting bahwa generasi Z itu tidak mau pemimpin yang suka berbohong. Nah, kalau sudah suka berbohong, pasti ujungnya itu bisa melakukan praktik korupsi. Jadi, IPS berharap para elite politik yang mendapat jabatan di pemerintahan Jokowi untuk jujur, tidak korupsi, dan membawa perubahan,” ujar Teguh.

Jajak pendapat ini dilakukan selama 2 minggu, mulai 11 November hingga 22 November 2019. Metode dari jajak pendapat menggunakan purposive random sampling, yakni metode pengambilan sampel dengan cara memilih sampel yang bisa mewakili populasi.

Setiap wilayah Jabodetabek mempunyai proporsi sampel yang seimbang. Jumlah responden dari jajak pendapat ini sebanyak 537 orang generasi Z yang berada di wilayah Jabodetabek. Semuanya adalah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta.