Bappenas: Peran perempuan penting untuk pembangunan berkelanjutan
27 November 2019 15:27 WIB
Sekretaris Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Sekretaris Utama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Himawan Hariyoga Djojokusumo dalam Konferensi Nasional "Sinergi Multipihak untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan" di Jakarta, Rabu (27/11/2019). ANTARA/Dewanto Samodro
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Sekretaris Utama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Himawan Hariyoga Djojokusumo mengatakan perempuan adalah sumber daya penting dalam pembangunan yang berkelanjutan.
"Namun, ketimpangan-ketimpangan gender masih menjadi isu yang perlu Indonesia atasi," kata Himawan dalam Konferensi Nasional yang diadakan Kemitraan Australia-Indonesia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (MAMPU) di Jakarta, Rabu.
Himawan mengatakan masih terjadi kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan perempuan di bidang pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi.
Baca juga: Kesetaraan gender di mata Dubes Swedia
Baca juga: Tenda Ramah Perempuan tangani 246 kasus kekerasan setahun pascabencana
Perempuan dan anak-anak Indonesia juga masih dihadapkan pada isu kekerasan; baik kekerasan fisik, psikis, maupun seksual; termasuk saat merek dalam situasi darurat seperti bencana.
"Salah satu penghambat indeks pemberdayaan gender adalah keterwakilan perempuan di legislatif yang masih kurang. Meskipun secara kuantitas sudah cukup maju, tetapi masih belum optimal," tuturnya.
Di beberapa daerah, keterwakilan perempuan di legislatif bahkan cukup tinggi, mencapai 30 persen. Namun, para anggota legislatif perempuan itu masih belum sepenuhnya menyuarakan kepentingan perempuan dan anak.
Baca juga: KAMI: Isu gender dalam industri musik akan dibahas bertahap
Baca juga: Survey: Kesetaraan gender di tempat kerja tingkatkan profitabilitas
Himawan membawakan pidato dalam pembukaan Konferensi Nasional "Sinergi Multipihak untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan" yang diadakan MAMPU di Jakarta, sekaligus membuka konferensi.
Pembawa pidato lain dalam pembukaan adalah Duta Besar Australia untuk Perempuan dan Anak Sharman Stone.
Dalam pidatonya, Sharman mengatakan pemerintah Australia merasa bangga dapat bekerja sama dengan Indonesia untuk mencapai hasil yang lebih baik bagi perempuan dan remaja putri untu menciptakan pertumbuhan ekonomi dan standar kehidupan yang lebih baik.
"Saya menantikan untuk bertemu dengan para pemimpin perempuan saat ini, pembuat kebijakan, pengusaha, dan pegiat masyarakat sipil yang bekerja untuk memajukan kesetaraan gender di Indonesia," katanya.
Baca juga: Direktur AMAN: Perspektif gender perlu dalam penanganan terorisme
Baca juga: KPPPA: Diskriminasi dalam ketenagakerjaan hambat partisipasi perempuan
"Namun, ketimpangan-ketimpangan gender masih menjadi isu yang perlu Indonesia atasi," kata Himawan dalam Konferensi Nasional yang diadakan Kemitraan Australia-Indonesia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (MAMPU) di Jakarta, Rabu.
Himawan mengatakan masih terjadi kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan perempuan di bidang pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi.
Baca juga: Kesetaraan gender di mata Dubes Swedia
Baca juga: Tenda Ramah Perempuan tangani 246 kasus kekerasan setahun pascabencana
Perempuan dan anak-anak Indonesia juga masih dihadapkan pada isu kekerasan; baik kekerasan fisik, psikis, maupun seksual; termasuk saat merek dalam situasi darurat seperti bencana.
"Salah satu penghambat indeks pemberdayaan gender adalah keterwakilan perempuan di legislatif yang masih kurang. Meskipun secara kuantitas sudah cukup maju, tetapi masih belum optimal," tuturnya.
Di beberapa daerah, keterwakilan perempuan di legislatif bahkan cukup tinggi, mencapai 30 persen. Namun, para anggota legislatif perempuan itu masih belum sepenuhnya menyuarakan kepentingan perempuan dan anak.
Baca juga: KAMI: Isu gender dalam industri musik akan dibahas bertahap
Baca juga: Survey: Kesetaraan gender di tempat kerja tingkatkan profitabilitas
Himawan membawakan pidato dalam pembukaan Konferensi Nasional "Sinergi Multipihak untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan" yang diadakan MAMPU di Jakarta, sekaligus membuka konferensi.
Pembawa pidato lain dalam pembukaan adalah Duta Besar Australia untuk Perempuan dan Anak Sharman Stone.
Dalam pidatonya, Sharman mengatakan pemerintah Australia merasa bangga dapat bekerja sama dengan Indonesia untuk mencapai hasil yang lebih baik bagi perempuan dan remaja putri untu menciptakan pertumbuhan ekonomi dan standar kehidupan yang lebih baik.
"Saya menantikan untuk bertemu dengan para pemimpin perempuan saat ini, pembuat kebijakan, pengusaha, dan pegiat masyarakat sipil yang bekerja untuk memajukan kesetaraan gender di Indonesia," katanya.
Baca juga: Direktur AMAN: Perspektif gender perlu dalam penanganan terorisme
Baca juga: KPPPA: Diskriminasi dalam ketenagakerjaan hambat partisipasi perempuan
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: