Sinergi karakter dan Iptek kunci pembangunan SDM
27 November 2019 13:57 WIB
Putri Presiden pertama RI Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri saat diwawancarai awak media massa pada wisuda sarjana XVII dan wisuda perdana magister hukum Universitas Bung Karno di Jakarta, Rabu. (ANTARA/Muhammad Zulfikar)
Jakarta (ANTARA) - Putri Presiden pertama RI Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri mengatakan untuk mencapai pembangunan sumber daya manusia (SDM) emas perlu sinergi antara ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dengan karakter anak didik.
"Satu-satunya cara untuk membangun SDM adalah melalui pendidikan sebagai perwujudan dari apa yang disebutkan Bung Karno nation and character building," kata dia saat menyampaikan sambutan pada wisuda sarjana XVII dan wisuda perdana magister hukum Universitas Bung Karno di Jakarta, Rabu.
Rachmawati meyakini dengan adanya keselarasan antara pembangunan Iptek dan peningkatan kualitas karakter yang merujuk pada keimanan dan ketakwaan, maka SDM emas yang dicita-citakan negara dapat terwujud.
Baca juga: Rachmawati inginkan TAP MPRS NO.33 dicabut
Hal itu dikarenakan peningkatan kualitas Iptek dan karakter secara otomatis akan memengaruhi SDM yang dihasilkan oleh suatu lembaga pendidikan termasuk perguruan tinggi.
Lebih jauh, ia mengemukakan, pada 2045 Indonesia genap berusia 100 tahun. Sebagai sebuah negara yang berdaulat, tantangan untuk mencapai visi semakin besar salah satunya ialah pembangunan SDM emas, unggul, berkarakter serta mampu bersaing dengan negara atau bangsa lainnya di dunia.
Apalagi, memasuki 2045 Indonesia juga mendapatkan bonus demografi yakni suatu fase dimana jumlah penduduk usia produktif yakni rentang 16 hingga 45 tahun lebih besar dibanding jumlah penduduk yang tidak produktif.
Kemudian pada rentang 2020 hingga 2045 diprediksi jumlah angka penduduk usia produktif Indonesia dapat mencapai 70 persen sedangkan 30 persennya merupakan jumlah penduduk usia tidak produktif.
Baca juga: Rachmawati Soekarnoputri santuni warga Luar Batang
"Maka 30 tahun ke depan, para pemuda-pemudi yang saat ini berada di bangku sekolah tinggi akan menjadi pelopor perkembangan bangsa ini, baik sebagai penyelenggara negara maupun sektor lainnya," jelas dia.
Untuk mewujudkan visi Indonesia 2045 dengan bonus demografi, kunci utamanya bukan hanya sekadar bersandar pada kekuatan ekonomi, politik maupun militer, melainkan pada kekuatan SDM.
Oleh sebab itu, generasi muda bangsa Indonesia harus mampu meningkatkan nilai SDM sehingga dapat menjadi kader terbaik bangsa dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur.
Baca juga: Empat tokoh dunia dianugerahi The Star of Soekarno
"Satu-satunya cara untuk membangun SDM adalah melalui pendidikan sebagai perwujudan dari apa yang disebutkan Bung Karno nation and character building," kata dia saat menyampaikan sambutan pada wisuda sarjana XVII dan wisuda perdana magister hukum Universitas Bung Karno di Jakarta, Rabu.
Rachmawati meyakini dengan adanya keselarasan antara pembangunan Iptek dan peningkatan kualitas karakter yang merujuk pada keimanan dan ketakwaan, maka SDM emas yang dicita-citakan negara dapat terwujud.
Baca juga: Rachmawati inginkan TAP MPRS NO.33 dicabut
Hal itu dikarenakan peningkatan kualitas Iptek dan karakter secara otomatis akan memengaruhi SDM yang dihasilkan oleh suatu lembaga pendidikan termasuk perguruan tinggi.
Lebih jauh, ia mengemukakan, pada 2045 Indonesia genap berusia 100 tahun. Sebagai sebuah negara yang berdaulat, tantangan untuk mencapai visi semakin besar salah satunya ialah pembangunan SDM emas, unggul, berkarakter serta mampu bersaing dengan negara atau bangsa lainnya di dunia.
Apalagi, memasuki 2045 Indonesia juga mendapatkan bonus demografi yakni suatu fase dimana jumlah penduduk usia produktif yakni rentang 16 hingga 45 tahun lebih besar dibanding jumlah penduduk yang tidak produktif.
Kemudian pada rentang 2020 hingga 2045 diprediksi jumlah angka penduduk usia produktif Indonesia dapat mencapai 70 persen sedangkan 30 persennya merupakan jumlah penduduk usia tidak produktif.
Baca juga: Rachmawati Soekarnoputri santuni warga Luar Batang
"Maka 30 tahun ke depan, para pemuda-pemudi yang saat ini berada di bangku sekolah tinggi akan menjadi pelopor perkembangan bangsa ini, baik sebagai penyelenggara negara maupun sektor lainnya," jelas dia.
Untuk mewujudkan visi Indonesia 2045 dengan bonus demografi, kunci utamanya bukan hanya sekadar bersandar pada kekuatan ekonomi, politik maupun militer, melainkan pada kekuatan SDM.
Oleh sebab itu, generasi muda bangsa Indonesia harus mampu meningkatkan nilai SDM sehingga dapat menjadi kader terbaik bangsa dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur.
Baca juga: Empat tokoh dunia dianugerahi The Star of Soekarno
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019
Tags: