Menkeu paparkan tantangan kebijakan fiskal di Kampus UI Depok
27 November 2019 10:21 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Bisnis UI di Depok, Jawa Barat, Rabu (27/11/2019). (Antara News/Dewa Wiguna)
Depok, Jawa Barat (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam kuliah umum di Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) di Depok, Jawa Barat. memaparkan tantangan kebijakan fiskal Indonesia di tengah situasi perekonomian global yang tidak pasti.
"Ekonomi dunia melemah dan merembes ke Indonesia karena korporasi omsetnya menurun maka bayar pajaknya juga turun," katanya di Auditorium Soeria Atmadja UI di Depok, Jawa Barat, Rabu.
Kuliah umum yang dimulai pukul 08.30 WIB itu, diawali Menkeu dengan memaparkan secara teori kebijakan fiskal.
Menurut Menkeu, kebijakan fiskal baik dalam bentuk penerimaan negara di antaranya seperti pajak dan pembiayaan atau belanja mempengaruhi rantai pasokan dan permintaan.
Pemerintah, lanjut dia, tidak hanya dikumpulkan sebagai bentuk penerimaan tetapi juga dianggarkan kembali dalam bentuk insentif fiskal salah satunya kepada dunia usaha.
Kebijakan itu, ucap Menkeu, diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menumbuhkan investasi.
Dengan mengenakan batik berwarna merah, Menkeu kemudian memaparkan kebijakan fiskal Indonesia terutama dari sisi pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Selama sekitar 1,5 jam kuliah umun kepada para mahasiswa, Menkeu menjelaskan alokasi APBN digunakan untuk optimalisasi kesejahteraan masyarakat terutama pendidikan dan kesehatan.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan kebijakan fiskal dalam APBN juga difokuskan dalam mengantisipasi gejolak ekonomi global dan geopolitik yang membayangi dunia.
Salah satunya diarahkan untuk program prioritas utama yakni pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur.
"Daya saing Indonesia masih jauh dari negara tetangga kita. Infrastruktur, institusi, tenaga kerja, kesehatan, yang paling bagus ukuran pasarnya. Ini adalah PR (pekerjaan rumah) dan tidak hanya di satu menteri dan satu daerah tapi itu di Republik Indonesia," katanya.
Baca juga: Pemerintah diminta ambil langkah relaksasi fiskal untuk dorong ekspor
Baca juga: Dampak perang dagang, Indonesia optimalkan bauran kebijakan fiskal-moneter
Baca juga: Perry Warjiyo tekankan kebijakan kurangi beban fiskal
"Ekonomi dunia melemah dan merembes ke Indonesia karena korporasi omsetnya menurun maka bayar pajaknya juga turun," katanya di Auditorium Soeria Atmadja UI di Depok, Jawa Barat, Rabu.
Kuliah umum yang dimulai pukul 08.30 WIB itu, diawali Menkeu dengan memaparkan secara teori kebijakan fiskal.
Menurut Menkeu, kebijakan fiskal baik dalam bentuk penerimaan negara di antaranya seperti pajak dan pembiayaan atau belanja mempengaruhi rantai pasokan dan permintaan.
Pemerintah, lanjut dia, tidak hanya dikumpulkan sebagai bentuk penerimaan tetapi juga dianggarkan kembali dalam bentuk insentif fiskal salah satunya kepada dunia usaha.
Kebijakan itu, ucap Menkeu, diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menumbuhkan investasi.
Dengan mengenakan batik berwarna merah, Menkeu kemudian memaparkan kebijakan fiskal Indonesia terutama dari sisi pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Selama sekitar 1,5 jam kuliah umun kepada para mahasiswa, Menkeu menjelaskan alokasi APBN digunakan untuk optimalisasi kesejahteraan masyarakat terutama pendidikan dan kesehatan.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan kebijakan fiskal dalam APBN juga difokuskan dalam mengantisipasi gejolak ekonomi global dan geopolitik yang membayangi dunia.
Salah satunya diarahkan untuk program prioritas utama yakni pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur.
"Daya saing Indonesia masih jauh dari negara tetangga kita. Infrastruktur, institusi, tenaga kerja, kesehatan, yang paling bagus ukuran pasarnya. Ini adalah PR (pekerjaan rumah) dan tidak hanya di satu menteri dan satu daerah tapi itu di Republik Indonesia," katanya.
Baca juga: Pemerintah diminta ambil langkah relaksasi fiskal untuk dorong ekspor
Baca juga: Dampak perang dagang, Indonesia optimalkan bauran kebijakan fiskal-moneter
Baca juga: Perry Warjiyo tekankan kebijakan kurangi beban fiskal
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: