Karawang (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengajak Kementerian Kelautan dan Perikanan menangani abrasi pantai utara Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang kondisinya sudah cukup parah.

"Kondisinya sudah sangat parah. Abrasi pantai utara Karawang harus segera ditangani secara bersama-sama," katanya saat meninjau abrasi Pantai Cemarajaya, Karawang, bersama perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Selasa.

Ia mengatakan ada dua solusi dalam menangani abrasi di wilayah pantai utara Karawang, yakni solusi jangka panjang dan jangka pendek.

Untuk jangka pendeknya ialah dengan melakukan relokasi warga yang rumahnya terancam abrasi sedangkan jangka panjangnya dengan memasang sabuk pantai.

Baca juga: Pertamina "percantik" daerah yang tergerus abrasi di Karawang

Anggota DPR Daerah Pemilihan Karawang, Purwakarta dan Bekasi ini mengatakan kalau relokasi itu sudah direncanakan melalui kolaborasi pemerintah pusat dengan pemerintah kabupaten setempat.

Informasinya, Pemerintah Kabupaten Karawang telah menyediakan lahan untuk relokasi warga yang terdampak abrasi. Kemudian di lahan itu nantinya pemerintah pusat akan membangun tempat tinggal untuk warga.

Sementara untuk penanganan jangka panjang, pihaknya di Komisi IV DPR RI akan mendorong Kementerian Kelautan dan Perikanan serta kementerian terkait lainnya segera menangani abrasi.

Baca juga: Pemkab Karawang tak punya anggaran untuk penanganan abrasi

Dari beberapa kali pembahasan dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan, katanya, di sepanjang bibir pantai utara Karawang akan dibangun sabuk pantai. Hal tersebut dipercaya akan mampu menangani abrasi.

"Tapi secara teknis akan dikaji lebih lanjut. Kita di Komisi IV DPR akan mendorong agar penanganan abrasi itu mendapat anggaran dari APBN," katanya.

Selain itu, Dedi juga mengaku akan menggelorakan gerakan menanam pohon di sepanjang bibir pantai Karawang, seperti menanam mangrove sebab di antara penyebab abrasi ialah rusaknya tanaman mangrove di daerah bibir pantai.

Baca juga: Sepuluh kereta api jarak jauh "mampir" di Stasiun Karawang