Beli beras online, Bulog luncurkan supermal pangan
26 November 2019 10:35 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (tiga kanan) serta jajaran direksi Bulog pada peluncuran supermall panganandotcom di Gudang Bulog Jakarta, Selasa. (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Jakarta (ANTARA) - Perum Bulog resmi meluncurkan supermall pangan pertama di Indonesia bernama PangananDotCom untuk memudahkan masyarakat atau konsumen membeli beras secara daring atau online.
Acara peresmian dilakukan di Komplek Pergudangan Bulog Kelapa Gading oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Buwas, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa dengan masuknya Bulog ke dalam ranah bisnis online, dapat menjadikan BUMN pangan tersebut sebagai king market di Indonesia.
"PangananDotcom diharapkan menjadi king market atau supermall bahan pangan online yang terbesar di seluruh Indonesia, sehingga masyarakat mendapatkan bahan pangan dan kebutuhan sehari-hari dengan mudah dengan biaya pengiriman yang murah," kata Buwas di Jakarta, Selasa.
Ada pun konsumen dapat mengakses akun PangananDotcom melalui e-commerce Shopee, namun Bulog nantinya juga akan menggandeng e-commerce lainnya untuk memperluas akses pasar.
Kolaborasi ini dibangun atas dasar pengamatan pada platform e-commerce, dengan mempertimbangkan tantangan bisnis pangan yang dihadapi, yaitu bahan pokok makanan kurang efisien karena infrastruktur yang kurang baik.
Kondisi tata Ietak geografis Indonesia yang terdiri dari 17 ribu pulau yang membentang, juga sering kali menimbulkan harga ongkos kirim mahal, waktu pengiriman yang lama serta variasi yang kurang lengkap.
Oleh karena itu, PangananDotcom diharapkan dapat memangkas rantai distribusi yang terlalu panjang.
Dalam sambutannya, Buwas mengatakan tantangan di era industri 4.0 memerlukan kolaborasi antar pihak agar tidak tertinggal. Kolaborasi menciptakan iklim baru yang mendukung inovasi, pertumbuhan dan memperoleh nilai tambah bersama.
Sejalan dengan komitmen Shopee untuk selalu berinovasi dan memberikan pengalaman belanja terbaik bagi penggunanya yang telah tersebar di 515 kota dan kabupaten di Indonesia, Bulog berharap kolaborasi ini dapat menjadi solusi praktis dalam memenuhi kebutuhan belanja sembako bagi masyarakat Indonesia.
Di sisi Iain, PangananDotCom juga diciptakan sebagai salah satu upaya Bulog untuk dapat menyukseskan program bantuan pangan non tunai (BPNT) atau nantinya menjadi Kartu Sembako oleh Pemerintah melalui pemanfaatan teknologi digital.
"Harapannya, penerima bantuan dapat memperoleh bahan pangan dengan mudah dan harga yang sama di seluruh wilayah Indonesia, dan mereka tidak perlu lagi ke luar rumah, tidak perlu keluar ongkos untuk terima beras," kata Buwas.
Pada peresmian ini, Perum Bulog juga memperkenalkan 50 merek beras baru dengan berbagai macam kualitas seperti premium dan medium maupun beras khusus seperti beras merah, beras hitam, beras lokal daerah, dan beras organik.
Selain itu, Bulog mempromosikan beras fortifikasi yang dilengkapi dengan delapan kandungan nutrisi dan merupakan salah satu upaya untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat dan mengentaskan stunting.
Berbagai macam jenis brand yang diluncurkan tersebut menunjukkan komitmen Bulog untuk memberikan beras yang berkualitas dan memberikan pilihan yang sesuai dengan preferensi konsumen di Indonesia.
Acara peresmian dilakukan di Komplek Pergudangan Bulog Kelapa Gading oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Buwas, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa dengan masuknya Bulog ke dalam ranah bisnis online, dapat menjadikan BUMN pangan tersebut sebagai king market di Indonesia.
"PangananDotcom diharapkan menjadi king market atau supermall bahan pangan online yang terbesar di seluruh Indonesia, sehingga masyarakat mendapatkan bahan pangan dan kebutuhan sehari-hari dengan mudah dengan biaya pengiriman yang murah," kata Buwas di Jakarta, Selasa.
Ada pun konsumen dapat mengakses akun PangananDotcom melalui e-commerce Shopee, namun Bulog nantinya juga akan menggandeng e-commerce lainnya untuk memperluas akses pasar.
Kolaborasi ini dibangun atas dasar pengamatan pada platform e-commerce, dengan mempertimbangkan tantangan bisnis pangan yang dihadapi, yaitu bahan pokok makanan kurang efisien karena infrastruktur yang kurang baik.
Kondisi tata Ietak geografis Indonesia yang terdiri dari 17 ribu pulau yang membentang, juga sering kali menimbulkan harga ongkos kirim mahal, waktu pengiriman yang lama serta variasi yang kurang lengkap.
Oleh karena itu, PangananDotcom diharapkan dapat memangkas rantai distribusi yang terlalu panjang.
Dalam sambutannya, Buwas mengatakan tantangan di era industri 4.0 memerlukan kolaborasi antar pihak agar tidak tertinggal. Kolaborasi menciptakan iklim baru yang mendukung inovasi, pertumbuhan dan memperoleh nilai tambah bersama.
Sejalan dengan komitmen Shopee untuk selalu berinovasi dan memberikan pengalaman belanja terbaik bagi penggunanya yang telah tersebar di 515 kota dan kabupaten di Indonesia, Bulog berharap kolaborasi ini dapat menjadi solusi praktis dalam memenuhi kebutuhan belanja sembako bagi masyarakat Indonesia.
Di sisi Iain, PangananDotCom juga diciptakan sebagai salah satu upaya Bulog untuk dapat menyukseskan program bantuan pangan non tunai (BPNT) atau nantinya menjadi Kartu Sembako oleh Pemerintah melalui pemanfaatan teknologi digital.
"Harapannya, penerima bantuan dapat memperoleh bahan pangan dengan mudah dan harga yang sama di seluruh wilayah Indonesia, dan mereka tidak perlu lagi ke luar rumah, tidak perlu keluar ongkos untuk terima beras," kata Buwas.
Pada peresmian ini, Perum Bulog juga memperkenalkan 50 merek beras baru dengan berbagai macam kualitas seperti premium dan medium maupun beras khusus seperti beras merah, beras hitam, beras lokal daerah, dan beras organik.
Selain itu, Bulog mempromosikan beras fortifikasi yang dilengkapi dengan delapan kandungan nutrisi dan merupakan salah satu upaya untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat dan mengentaskan stunting.
Berbagai macam jenis brand yang diluncurkan tersebut menunjukkan komitmen Bulog untuk memberikan beras yang berkualitas dan memberikan pilihan yang sesuai dengan preferensi konsumen di Indonesia.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: