Jakarta (ANTARA) - Masduki Baidlowi, satu dari delapan nama yang resmi dipilih Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk menjadi staf khusus dan akan membantu tugas Wakil Presiden Ma'ruf Amin selama lima tahun ke depan.

Pria kelahiran 20 Juli 1958 itu ditunjuk menjadi Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Informasi (Juru Bicara) Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Sebenarnya, Masduki sudah ditunjuk menjadi juru bicara sejak 24 Otober 2019 lalu, kala itu baru namanya yang diungkapkan oleh Wapres Ma'ruf Amin.

"Insyaallah, (Masduki) termasuk di staf khusus bidang komunikasi, yang akan menyampaikan nanti penjelasan yang akan saya lakukan. Mulai hari ini sudah ikut tetapi SK-nya belum turun," kata Ma'ruf Amin di Kantor Wapres, ketika itu.

Baca juga: Wapres Ma'ruf tunjuk delapan stafsus
Baca juga: Mengenal Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi


Masduki merupakan salah seorang tokoh ulama kelahiran Bangkalan. Ia mengenyam pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah (SD) Miftahul Jannah, Madrasah Tsanawiah (SMP) Pesantren Sidogiri, Madrasah Aliyah (SMA) Pesantren Salafiyah, dan IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Kemudian Masduki sempat merintis karier di dunia jurnalistik mulai dari wartawan sampai menjadi pemimpin redaksi di media.

Pada 1999-2004, Masduki menduduki salah satu posisi penting di kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU), yakni sebagai wakil sekjen PBNU.

PBNU pun masih mempercayakan posisi tersebut pada Masduki sampai saat ini, meskipun dia memiliki jabatan strategis sebagai staf khusus.

Baca juga: Satya Arinanto, stafsus kepercayaan tiga wapres
Baca juga: Nasir, mantan Menristek ditunjuk jadi stafsus Wapres


Masduki sebenarnya memiliki jabatan serupa di MUI, seperti yang dipercayakan Wapres Ma'ruf dalam jajaran staf khusus.

Ia menjabat sebagai Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi di Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Jadi beliau memiliki pengalaman yang sangat bagus, dan saya kira sangat tepat menjadi staf khusus juru bicara wakil presiden," kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Marsudi Syuhud di Jakarta, Senin.

Kiyai Marsudi Syuhud mengatakan Masduki memiliki pemahaman yang komplit dan berkompeten untuk berhadapan dengan publik maupun wartawan.

"Keilmuannya juga bagus menempati posisi itu, untuk bahasa-bahasa di kalangan pesantren dia nyambung, di bahasa-bahasa akademis dan masyarakat juga dia paham," kata Kiyai Marsudi.

Selain memiliki posisi-posisi penting di organisasi kemasyarakatan dan keagamaan, Masduki pernah berkiprah di dunia politik, ia tercatat sebagai anggota DPR RI periode 2004—2009 dan pernah menjabat sebagai Ketua Komisi X DPR RI.

Selain Masduki, ada tujuh nama yang dipilih Wapres Ma'ruf untuk membantunya sebagai staf khusus dalam beberapa Bidang keilmuan.

Ma'ruf Amin menunjuk Mohamad Nasir sebagai Staf Khusus Bidang Reformasi Birokrasi. Kemudian Satya Arinanto yang menempati posisi Staf Khusus Wapres Bidang Hukum.

Selanjutnya, Sukriansyah S Latief ditunjuk sebagai Staf Khusus Bidang Infrastruktur dan Investasi dan Lukmanul Hakim sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi dan Keuangan.

Wapres mempercayakan jabatan Staf Khusus bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah kepada Muhammad Imam Aziz. Sedangkan, Staf Khusus Bidang Politik dan Hubungan Antar-Lembaga pada Robikin Emhas sebagai.

Sementara itu, Wapres Ma'ruf Amin mempercayakan Staf Khusus Bidang Umum kepada Masykuri Abdillah.