Korban bencana di Kupang belum terima bantuan
25 November 2019 16:41 WIB
Para korban bencana alam memilih bertahan di tenda darurat sejak rumahnya hancur diterjang angin kencang pada Minggu (24/11/2019). (ANTARA/ Benny Jahang)
Kupang (ANTARA) - Para korban bencana alam di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur mengeluhkan belum menerima bantuan tangap darurat dari pemerintah setempat sejak diterpa bencana angin kencang pada Minggu (24/11).
"Kami belum menerima bantuan permakanan dari pemerintah sejak bencana alam angin kencang yang telah menghancurkan rumah kami pada Minggu," kata Gilberto G Gomes warga Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah kepada ANTARA di Oebelo, Senin.
Ia mengatakan, bencana alam angin kencang disertai hujan lebat pada Minggu (24/11) mengakibatkan puluhan rumah penduduk di Desa Oebelo rusak total setelah diterjang angin kencang disertai hujan lebat yang pertama kali menguyur daerah itu.
Baca juga: Angin kencang terjang belasan rumah di Kupang
Menurut mantan anggota TNI AD ini setelah bencana alam terjadi tidak ada distribusi bantuan pangan dari pemerintah.
"Belum ada bantuan apapun dari pemerintah. Para petugas kelurahan maupun dari Kabupaten Kupang hanya datang mendata dan langsung kembali tanpa memberikan bantuan bahan makanan, kami sangat membutuhkan bantuan pangan dan tenda," tegasnya.
Ia mengatakan, para korban bencana sangat membutuhkan makanan seperti tenda dan selimut serta makanan siap saji.
"Berbagai perabot rumah tangga seperti kursi, tempat tidur, kasur dan selimut semuanya basah karena diguyur hujan lebat. Kami bisa makan karena mendapat bantuan dari warga lainnya," kata Gilberto Gomes.
Sejak rumahnya hancur diterjang angin kencang para korban bencana memilih tinggal dalam tenda bantuan lembaga gereja di daerah itu.
"Kami semua bertahan di tenda darurat bersama anak-anak kami," tegasnya.
Baca juga: BPBD catat 84 rumah penduduk terdampak bencana angin kencang di Kupang
"Kami belum menerima bantuan permakanan dari pemerintah sejak bencana alam angin kencang yang telah menghancurkan rumah kami pada Minggu," kata Gilberto G Gomes warga Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah kepada ANTARA di Oebelo, Senin.
Ia mengatakan, bencana alam angin kencang disertai hujan lebat pada Minggu (24/11) mengakibatkan puluhan rumah penduduk di Desa Oebelo rusak total setelah diterjang angin kencang disertai hujan lebat yang pertama kali menguyur daerah itu.
Baca juga: Angin kencang terjang belasan rumah di Kupang
Menurut mantan anggota TNI AD ini setelah bencana alam terjadi tidak ada distribusi bantuan pangan dari pemerintah.
"Belum ada bantuan apapun dari pemerintah. Para petugas kelurahan maupun dari Kabupaten Kupang hanya datang mendata dan langsung kembali tanpa memberikan bantuan bahan makanan, kami sangat membutuhkan bantuan pangan dan tenda," tegasnya.
Ia mengatakan, para korban bencana sangat membutuhkan makanan seperti tenda dan selimut serta makanan siap saji.
"Berbagai perabot rumah tangga seperti kursi, tempat tidur, kasur dan selimut semuanya basah karena diguyur hujan lebat. Kami bisa makan karena mendapat bantuan dari warga lainnya," kata Gilberto Gomes.
Sejak rumahnya hancur diterjang angin kencang para korban bencana memilih tinggal dalam tenda bantuan lembaga gereja di daerah itu.
"Kami semua bertahan di tenda darurat bersama anak-anak kami," tegasnya.
Baca juga: BPBD catat 84 rumah penduduk terdampak bencana angin kencang di Kupang
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: