Pegadaian Denpasar gelar kompetisi "startup", wadahi generasi milenial
25 November 2019 14:20 WIB
Pemimpin Wilayah VII PT Pegadaian Denpasar, Nuril Islamiah, saat menyerahkan penghargaan pada salah peserta Grand Final Pegadaian Bali Start Up Competition, di Kampus Universitas Udayana, Denpasar didampingi Kadis Koperasi dan UKM Bali Gede Indra Dewa Putra (Antaranews Bali/Ni Luh Rhisma/2019)
Denpasar (ANTARA) - PT Pegadaian Wilayah VII Denpasar menggelar kompetisi "startup" bertajuk "Pegadaian Bali Start Up Competition" untuk mewadahi kreativitas generasi milenial, sekaligus meningkatkan daya saing UMKM di Pulau Dewata.
"Kami mendukung program Bapak Presiden dan juga Gubernur Bali supaya tahun 2020 generasi milenial bisa lepas landas. Jadi 40 orang yang sekarang masuk di babak 'grand final' bisa menjadi mentor bagi yang lain," kata Pemimpin Wilayah VII PT Pegadaian Denpasar, Nuril Islamiah saat menghadiri Grand Final Pegadaian Bali Start Up Competition, di Kampus Universitas Udayana, Denpasar, Senin.
Menurut Nuril, lewat ajang "Pegadaian Bali Start Up Competition" menjadi wadah anak-anak muda untuk berkompetisi dalam mengembangkan ide kreatif dan dapat menjadi proyek percontohan bagi kegiatan lain untuk mengembangkan UMKM.
"Di samping Pegadaian mencari uang, tetapi bagaimana peran serta kami dalam menumbuh kembangkan 'startup' di Tanah Air. Pegadaian ingin hadir memberikan kemanfaatan pada semua orang termasuk generasi muda," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra mengatakan daya saing koperasi dan UMKM di Pulau Dewata harus "naik kelas" dalam meningkatkan kualitas produk, tidak saja untuk dalam negeri tapi juga ekspor.
Oleh karena itu, keberadaan BUMN, perguruan tinggi dan media juga sangat penting dalam mendorong pertumbuhan UMKM. "Saya atas nama Pemerintah Provinsi Bali mengapresiasi PT Pegadaian yang sudah memelopori kegiatan 'startup' bagi generasi muda di Bali ini," ujarnya.
Menurut Gede Indra, kegiatan tersebut dapat merangsang atau turut menumbuhkembangkan generasi milenial untuk berinovasi, berkreativitas dan tentu bisnisnya akan tumbuh dengan adanya bimbingan dari para pakar yang difasilitasi oleh PT Pegadaian.
"Saya berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan, bukan hanya tahun ini saja karena tantangan ke depan semakin berat jadi siapa yang eksis, dia yang unggul," katanya
Potensi pasar di Pulau Dewata pun dinilainya cukup besar dengan jumlah penduduk sekitar 4,2 juta jiwa ditambah jumlah wisatawan yang 40 persen datang ke Bali.
"Belum lagi bonus demografi, dimana kalangan milenial paling suka travelling. Jadi produk-produk UMKM harus menyasar pada golongan milenial tadi, termasuk kelompok wisatawan," ujar Gede Indra.
Baca juga: Pegadaian Kanwil Denpasar targetkan pendapatan Rp1,37 triliun
Baca juga: Bank sampah Denpasar terkoneksi "Sidarling" dikonversi tabungan emas
"Kami mendukung program Bapak Presiden dan juga Gubernur Bali supaya tahun 2020 generasi milenial bisa lepas landas. Jadi 40 orang yang sekarang masuk di babak 'grand final' bisa menjadi mentor bagi yang lain," kata Pemimpin Wilayah VII PT Pegadaian Denpasar, Nuril Islamiah saat menghadiri Grand Final Pegadaian Bali Start Up Competition, di Kampus Universitas Udayana, Denpasar, Senin.
Menurut Nuril, lewat ajang "Pegadaian Bali Start Up Competition" menjadi wadah anak-anak muda untuk berkompetisi dalam mengembangkan ide kreatif dan dapat menjadi proyek percontohan bagi kegiatan lain untuk mengembangkan UMKM.
"Di samping Pegadaian mencari uang, tetapi bagaimana peran serta kami dalam menumbuh kembangkan 'startup' di Tanah Air. Pegadaian ingin hadir memberikan kemanfaatan pada semua orang termasuk generasi muda," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra mengatakan daya saing koperasi dan UMKM di Pulau Dewata harus "naik kelas" dalam meningkatkan kualitas produk, tidak saja untuk dalam negeri tapi juga ekspor.
Oleh karena itu, keberadaan BUMN, perguruan tinggi dan media juga sangat penting dalam mendorong pertumbuhan UMKM. "Saya atas nama Pemerintah Provinsi Bali mengapresiasi PT Pegadaian yang sudah memelopori kegiatan 'startup' bagi generasi muda di Bali ini," ujarnya.
Menurut Gede Indra, kegiatan tersebut dapat merangsang atau turut menumbuhkembangkan generasi milenial untuk berinovasi, berkreativitas dan tentu bisnisnya akan tumbuh dengan adanya bimbingan dari para pakar yang difasilitasi oleh PT Pegadaian.
"Saya berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan, bukan hanya tahun ini saja karena tantangan ke depan semakin berat jadi siapa yang eksis, dia yang unggul," katanya
Potensi pasar di Pulau Dewata pun dinilainya cukup besar dengan jumlah penduduk sekitar 4,2 juta jiwa ditambah jumlah wisatawan yang 40 persen datang ke Bali.
"Belum lagi bonus demografi, dimana kalangan milenial paling suka travelling. Jadi produk-produk UMKM harus menyasar pada golongan milenial tadi, termasuk kelompok wisatawan," ujar Gede Indra.
Baca juga: Pegadaian Kanwil Denpasar targetkan pendapatan Rp1,37 triliun
Baca juga: Bank sampah Denpasar terkoneksi "Sidarling" dikonversi tabungan emas
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: