Busan-Korea (ANTARA) - Di sela menghadiri KTT Republik of Korea (ROK)-ASEAN, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi berkunjung ke "Desa Warna-Warni" Gamcheon, Busan, Korea Selatan.

"Saya kira ini sebuah rencana yang sangat baik. Paling tidak, ide-ide seperti ini bisa memberikan inspirasi bagi kepala daerah kita, kampung-kampung kita, bagi desa-desa kita bahwa dari yang sebelumnya kumuh tidak tertata, kemudian bisa ditata dan bisa mendatangkan peningkatan ekonomi bagi masyarakanya," kata Jokowi kepada wartawan di Busan, Minggu.

Presiden bersama Ibu Negara didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi tiba Gamchoen pada pukul 14.40 Waktu Setempat (WS) atau pukul 12.40 WIB.

Gamchoen merupakan ikon wisata yang menampilkan rumah berwarna warni yang menjadi pusat ekonomi, budaya dan pendidikan di wilayah tenggara Korea Selatan.

Baca juga: Presiden Jokowi bertolak hadiri KTT ASEAN-Korea Selatan

Baca juga: Presiden Jokowi dan Ibu Negara tiba di Busan Korsel

Baca juga: Menlu Retno dorong paradigma "win-win" dalam perdagangan dunia


Presiden dan Ibu Negara berjalan sekitar 500 meter menyusuri Gamchoen, dan para pedagang dan wisata yang ada dengan lambaian tangan. Mereka juga sempat mengabadikan kedatangan Kepala Negara ini dengan kamera gawainya.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi yang didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi menyusuri "Desa Warna-Warni" Gamcheon, Busan, Korea Selatan, Minggu (24/11/2019). (ANTARA/Joko Susilo)

Selanjutnya Jokowi dan rombongan mampir ke salah satu kafe dan naik ke lantai dua menikmati indahnya rumah-rumah yang padat berada di lereng pegunungan dan di pinggir laut, namun terlihat indah karena bercat warna-warni.

Jokowi mengaku kedatangannya ke Gamchoen ini bersama Dubes Umar Hadi untuk melihat kampung yang sebelumnya kumuh dan disulap menjadi indah ini.

Presiden mengakui bahwa di Indonesia ada beberapa desa di Indonesia seperti ini, namun belum dikemas secara maksimal untuk dijadikan pusat ekonomi.

"(Desa ini) dilakukan penataan, pengecetan tetapi juga kegiatan pemberdayaannya diisi. Jadi misalnya di sini kita bisa beli, ada kafe bisa minum kopi tapi murah. Kemudian juga ini makanan-makanan dikemas dengan sangat bagus, diberikan brand dan ya penyajuajiannya sangat murah," kata Jokowi.

Jokowi berharap hal-hal seperti bisa ditiru dengan modifikasi-modifikasi yang dibuat dan ada perbaikan kampung diisi kegiatan pemberdayaan ekonomi kreatif untuk masyarakat yang diangkat," katanya.

Jokowi mengatakan kampung atau desa yang ada di Indonesia mampu membangun seperti ini, karena bukan sesuatu yang sulit.

"Saya kira sudah di Indonesia, mungkin diperbanyak dan dengan versi yang berbeda," harap Kepala Negara.