Jakarta (ANTARA) - Kesehatan Anda tergantung pada berbagai faktor dan sebagian besar berhubungan dengan nutrisi. Terlebih di masa musim hujan seperti saat ini, konsumsi sayuran salah satunya bawang merah bisa ampuh melawan pilek dan batuk.
Seperti dilansir Indian Express, bawang diketahui memiliki sifat anti-inflamasi, antiseptik dan anti-bakteri. Secara alami, sayuran ini bagus untuk musim dingin, karena mereka melawan pilek, batuk, sakit telinga, demam dan beberapa masalah kulit.
Bawang juga bisa memberikan panas di dalam tubuh, memberi Anda perasaan hangat dan menjaga kebersihan mulut.
Mengunyah bawang mentah bisa membantu Anda menyeimbangkan rasa di dalam mulut dan mengurangi risiko penyakit mulut, termasuk infeksi gusi.
Konsumsi bawang merah juga dipercaya dapat mengurangi risiko kanker payudara pada wanita.
Sebuah penelitian pada tahun 2008 dan 2014, pada lebih dari 600 wanita di Puerto Rico menunjukkan, mereka yang makan lebih dari satu porsi bawang dan 'sofrito' bawang putih - saus yang populer di wilayah Amerika Latin - sehari, 67 persen lebih rendah risiko terkena kanker payudara.
Baca juga: Benarkah kedelai berdampak buruk untuk tubuh?
Baca juga: Ahli: Pengobatan dini lebih baik bagi penyintas kanker payudara
Bawang juga berperan untuk kesehatan usus. Sayuran itu punya sumber serat dan pra-biotik (jenis serat yang tidak dapat dicerna yang diuraikan oleh bakteri usus yang baik), yang sangat penting untuk kesehatan usus.
Para ahli mengatakan, diet yang kaya pra-biotik, juga dapat membantu tubuh meningkatkan penyerapan kalsium, yang bagus untuk tulang.
Bawang juga rendah kalori sehingga jika Anda merasa terlalu malas untuk berolahraga di cuaca dingin, Anda bisa tinggal di rumah dan memakan bawang.
Baca juga: Kanker payudara sebabkan 22 ribu kematian pada 2018
Baca juga: Kenali penanganan dan deteksi dini kanker payudara
Baca juga: Konsumsi bawang bisa kurangi risiko kena kanker payudara
Kekuatan bawang merah untuk lawan pilek hingga kanker payudara
24 November 2019 18:18 WIB
Bawang merah (ANTARA/Shutterstock)
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019
Tags: