Garuda Belia tersandung adu penalti
23 November 2019 04:41 WIB
Muhammad Reza Al Fariz (8) Muhammad Reza Al Fariz (8)setelah tendangan penaltinya berhasil diblok kiper Malaysia dalam laga semifinal Piala Pelajar Asia Indonesia vs Malaysia di STadion Batakan, Jumat 22/11 malam. Malaysia menang adu penalti 3-5. ANTARA/Novi Abdi/pri.
Balikpapan (ANTARA) - Timnas U-18 Pelajar Indonesia gagal ke final Asian School Football Championship (ASFC) U-18 (Piala Pelajar Asia 2019), usai kalah 3-5 di semifinal dalam adu penalti versus Malaysia di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (21/11).
Di depan 45 ribu penonton fanatik sepakbola Indonesia, Sandi Kusumah dan kawan-kawan sempat memimpin 1-0 di menit ke-38. Tusukan Supriadi dari sisi kiri mengiris pertahanan Malaysia, menyorong bola kepada Robertus, yang kemudian menyelesaikannya dengan baik.
Namun, di babak kedua, karena keasyikan menyerang untuk menambah gol, Garuda Belia "kena sikut". Dari sayap kanan, Malaysia menyerang di menit ke-51 dan sukses membobol gawang Indonesia melalui Muhammad Sharizman, 1-1.
Setelah itu pertandingan berlangsung penuh drama. Laga berlangsung seperti tersentak-sentak karena tiap selang beberapa menit pemain Malaysia jatuh dan harus ditolong. Pada menit ke-75 bahkan ada pemukulan yang berujung kartu merah. Malaysia harus bermain dengan 10 pemain.
Baca juga: Duel Lawan China Jadi Penentu di Piala Pelajar Asia
Meski demikian, Indonesia seperti tak beruntung bila sudah di depan gawang. Kerap menciptakan kemelut, tapi tak ada lagi gol tercipta. Begitu pula di babak perpanjangan waktu 2X10 menit. Setidaknya 3 kali gempuran Indonesia ke gawang Malaysia membuat Stadion Batakan serasa pecah oleh gemuruh sorak penonton.
Skor sama kuat 1-1 pun dilanjutkan dengan adu penalti. Lima penendang Malaysia sukses menjalankan tugasnya. Drama beralih ke kubu Indonesia. Penendang ketiga Garuda Belia Reza Al Fariz menendang bola ke sisi kanan kiper yang berhasil dibaca dan diselamatkan dengan baik. Dengan skor sudah 3-5, adu penalti tidak dilanjutkan dengan penendang kelima Indonesia.
“Anak-anak sudah berjuang, kita sudah lihat semua. Mereka sudah berikan seluruh kemampuan dan upaya, hanya nasib baik belum bersama kita,” kata Pelatih Bambang Warsito. Di tengah lapangan usai pertandingan ia memeluk anak-anak latihnya satu per satu dan berterima kasih atas perjuangan mereka.
Dari sekian peluang gol Garuda Muda, setidaknya ada 4 yang digagalkan kiper Malaysia, dan satu sepakan datar Salman Al Farid membentur tiang gawang.
Dengan demikian Malaysia maju ke final, kembali menantang Thailand yang sebelumnya mengalahkan mereka 4-2 di babak penyisihan Grup A. Thailand sebelumnya memenangi pertandingan semifinal pertama lawan Korea 1-0.
Baca juga: Tim pelajar tidak terpengaruh kekalahan timnas senior oleh Malaysia
Di depan 45 ribu penonton fanatik sepakbola Indonesia, Sandi Kusumah dan kawan-kawan sempat memimpin 1-0 di menit ke-38. Tusukan Supriadi dari sisi kiri mengiris pertahanan Malaysia, menyorong bola kepada Robertus, yang kemudian menyelesaikannya dengan baik.
Namun, di babak kedua, karena keasyikan menyerang untuk menambah gol, Garuda Belia "kena sikut". Dari sayap kanan, Malaysia menyerang di menit ke-51 dan sukses membobol gawang Indonesia melalui Muhammad Sharizman, 1-1.
Setelah itu pertandingan berlangsung penuh drama. Laga berlangsung seperti tersentak-sentak karena tiap selang beberapa menit pemain Malaysia jatuh dan harus ditolong. Pada menit ke-75 bahkan ada pemukulan yang berujung kartu merah. Malaysia harus bermain dengan 10 pemain.
Baca juga: Duel Lawan China Jadi Penentu di Piala Pelajar Asia
Meski demikian, Indonesia seperti tak beruntung bila sudah di depan gawang. Kerap menciptakan kemelut, tapi tak ada lagi gol tercipta. Begitu pula di babak perpanjangan waktu 2X10 menit. Setidaknya 3 kali gempuran Indonesia ke gawang Malaysia membuat Stadion Batakan serasa pecah oleh gemuruh sorak penonton.
Skor sama kuat 1-1 pun dilanjutkan dengan adu penalti. Lima penendang Malaysia sukses menjalankan tugasnya. Drama beralih ke kubu Indonesia. Penendang ketiga Garuda Belia Reza Al Fariz menendang bola ke sisi kanan kiper yang berhasil dibaca dan diselamatkan dengan baik. Dengan skor sudah 3-5, adu penalti tidak dilanjutkan dengan penendang kelima Indonesia.
“Anak-anak sudah berjuang, kita sudah lihat semua. Mereka sudah berikan seluruh kemampuan dan upaya, hanya nasib baik belum bersama kita,” kata Pelatih Bambang Warsito. Di tengah lapangan usai pertandingan ia memeluk anak-anak latihnya satu per satu dan berterima kasih atas perjuangan mereka.
Dari sekian peluang gol Garuda Muda, setidaknya ada 4 yang digagalkan kiper Malaysia, dan satu sepakan datar Salman Al Farid membentur tiang gawang.
Dengan demikian Malaysia maju ke final, kembali menantang Thailand yang sebelumnya mengalahkan mereka 4-2 di babak penyisihan Grup A. Thailand sebelumnya memenangi pertandingan semifinal pertama lawan Korea 1-0.
Baca juga: Tim pelajar tidak terpengaruh kekalahan timnas senior oleh Malaysia
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: