UNIC gelar lokakarya, ajak media bahas pengurangan ketimpangan
22 November 2019 21:27 WIB
Direktur United Nations Information Center Jakarta, Francyne Harrigan, saat menutup lokakarya bertajuk ‘Creating Compelling Stories on ‘Reducing Inequalities’” di Jakarta, Jumat (22/11/2019). (ANTARA/Aria Cindyara)
Jakarta (ANTARA) - Pusat Informasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Information Center/UNIC) menggelar lokakarya tentang pelaporan kesenjangan bagi para jurnalis Indonesia guna memperdalam pemahaman tentang salah satu dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB tentang pengurangan ketimpangan.
Lokakarya yang bertema ‘Creating Compelling Stories on ‘Reducing Inequalities’” itu digelar selama dua hari pada 21 hingga 22 November di Hotel Ashley Jakarta Pusat, dan diikuti oleh 21 jurnalis dari sejumlah media nasional dan daerah.
Baca juga: UNIC-WWF-UNEP kerja sama selamatkan satwa liar Indonesia
Direktur UNIC Jakarta, Francyne Harrigan, mengatakan saat dijumpai di sela-sela acara, Jumat, bahwa mengurangi ketimpangan tercantum dalam SDGs PBB di urutan ke-10, dan permasalahan seputar ketimpangan merupakan tantangan yang terus berkembang dan telah menjadi salah satu fokus bagi kantor PBB di Indonesia selama tahun 2019.
“Hanya ada prosentase kecil dari total populasi yang menguasai kebanyakan dari kekayaan yang ada di dunia. Prosentase yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan bagian populasi yang lebih miskin. Ini adalah sebuah masalah,” jelasnya.
Baca juga: Kesenjangan Hambat Upaya Pencapaian "MDGs" Indonesia
Oleh karena itu, Harrigan mengatakan penting bagi pihaknya untuk menggandeng media-media nasional untuk mendorong upaya pengentasan kemiskinan dan kesenjangan, demi memastikan tak ada bagian dari masyarakat yang tertinggal di belakang dan tak dapat menikmati kemajuan pembangunan.
“Media memiliki kekuatan, kapasitas dan jangkauan luas untuk mengatasi beberapa masalah mendesak seputar topik ketimpangan,” ujarnya.
Baca juga: Suara masyarakat dunia tentukan agenda PBB
Lokakarya tersebut diselenggarakan oleh UNIC Jakarta dan Institusi Pengembangan Penyiaran Asia-Pasifik (AIDB), dan diisi oleh seorang panelis utama, yakni aktivis sosial asal India, Archana Kapoor. Para peserta juga mendapatkan paparan dari perwakilan dari beberapa kantor badan PBB di Jakarta seperti UNAIDS, UN Women, WHO, UNDP, ILO, dan UNESCO, tentang bidang masing-masing dan keterkaitan dengan ketimpangan.
Lokakarya yang bertema ‘Creating Compelling Stories on ‘Reducing Inequalities’” itu digelar selama dua hari pada 21 hingga 22 November di Hotel Ashley Jakarta Pusat, dan diikuti oleh 21 jurnalis dari sejumlah media nasional dan daerah.
Baca juga: UNIC-WWF-UNEP kerja sama selamatkan satwa liar Indonesia
Direktur UNIC Jakarta, Francyne Harrigan, mengatakan saat dijumpai di sela-sela acara, Jumat, bahwa mengurangi ketimpangan tercantum dalam SDGs PBB di urutan ke-10, dan permasalahan seputar ketimpangan merupakan tantangan yang terus berkembang dan telah menjadi salah satu fokus bagi kantor PBB di Indonesia selama tahun 2019.
“Hanya ada prosentase kecil dari total populasi yang menguasai kebanyakan dari kekayaan yang ada di dunia. Prosentase yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan bagian populasi yang lebih miskin. Ini adalah sebuah masalah,” jelasnya.
Baca juga: Kesenjangan Hambat Upaya Pencapaian "MDGs" Indonesia
Oleh karena itu, Harrigan mengatakan penting bagi pihaknya untuk menggandeng media-media nasional untuk mendorong upaya pengentasan kemiskinan dan kesenjangan, demi memastikan tak ada bagian dari masyarakat yang tertinggal di belakang dan tak dapat menikmati kemajuan pembangunan.
“Media memiliki kekuatan, kapasitas dan jangkauan luas untuk mengatasi beberapa masalah mendesak seputar topik ketimpangan,” ujarnya.
Baca juga: Suara masyarakat dunia tentukan agenda PBB
Lokakarya tersebut diselenggarakan oleh UNIC Jakarta dan Institusi Pengembangan Penyiaran Asia-Pasifik (AIDB), dan diisi oleh seorang panelis utama, yakni aktivis sosial asal India, Archana Kapoor. Para peserta juga mendapatkan paparan dari perwakilan dari beberapa kantor badan PBB di Jakarta seperti UNAIDS, UN Women, WHO, UNDP, ILO, dan UNESCO, tentang bidang masing-masing dan keterkaitan dengan ketimpangan.
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Tags: