Antam dorong masyarakat jadikan emas sebagai penyimpan kekayaan
22 November 2019 20:40 WIB
Business Development Director Lakuemas, Junior Sambyanto (kiri), VP Precious Metal Sales & Marketing UBPP Logam Mulia, PT Antam Tbk lwan Dahlan (tengah), dan Pemilik Sembada Gold Hendry Wijaya dalam diskusi bertema "Bertumbuh bersama emas sebagai sarana penyimpan harta" di Jakarta, Jumat (22/11/219). ANTARA/ Zubi Mahrofi/am.
Jakarta (ANTARA) - PT Antam Tbk mendorong masyarakat untuk menjadikan logam mulia atau emas sebagai alat penyimpan kekayaan karena tidak terpengaruh inflasi.
"Emas tidak terpengaruh oleh inflasi sehingga cocok sebagai lindung nilai. Kenaikan dan penurunan harga emas juga tidak drastis dalam jangka pendek," ujar VP Precious Metal Sales & Marketing UBPP Logam Mulia Antam, lwan Dahlan dalam diskusi bertema "Bertumbuh bersama emas sebagai sarana penyimpan harta" di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan bahwa emas memiliki tingkat Iikuiditas yang tinggi dengan risiko relatif rendah sehingga juga cocok bagi masyarakat untuk berinvestasi secara jangka panjang.
"Nilai dari emas tergolong stabil karena emas memiliki volatilitas yang lebih rendah dibandingkan instrumen investasi Iainnya. Dalam jangka panjang, trennya juga selalu naik," katanya.
Namun, Iwan Dahlan mengingatkan agar masyarakat membeli emas yang berasal dari Antam atau melalui mitra pengecer yang telah bekerja sama dengan perseroan.
"Perseroan adalah satu-satunya produsen logam mulia yang memiliki sertifikasi LBMA (London Bullion Market Association) di Indonesia. Ini menjamin kualitas kadar, proses produksi yang bertanggung jawab dan sesuai dengan standar internasional," ucapnya.
Dengan program reseller, lanjut dia, perseroan mendukung mitra salah satunya Lakuemas yang memiliki platform jual beli emas untuk mendorong sekaligus mensosialisasikan pentingnya membeli emas sebagai alat penyimpan kekayaan masyarakat.
Dalam kesempatan sama, Business Development Director Lakuemas, Junior Sambyanto mengatakan generasi milenial dengan usia rentang 25-39 harus sudah menerapkan gaya hidup investasi cerdas, salah satunya melalui emas.
"Milenial setidaknya harus menyisihkan 40 persen dari pendapatannya untuk investasi hingga 40 tahun ke depan. Sehingga bisa menikmati standar kehidupan saat pensiun," katanya.
Sementara itu, Pemilik Sembada Gold Hendry Wijaya menyarankan agar masyarakat berinvestasi emas batangan untuk jangka panjang.
"Saya support investasi emas sejak muda, jangan telat, saran mulai sedikit perbulan misalnya membeli emas satu gram. Di emas batangan untuk jangka panjang," ujarnya.
Baca juga: Lakuemas gandeng Antam dorong milenial investasi emas
Baca juga: Investasi tabungan emas Pegadaian diminati generasi milenial
Baca juga: Investasi logam mulia menarik, muncul "platform" digital Masduit
"Emas tidak terpengaruh oleh inflasi sehingga cocok sebagai lindung nilai. Kenaikan dan penurunan harga emas juga tidak drastis dalam jangka pendek," ujar VP Precious Metal Sales & Marketing UBPP Logam Mulia Antam, lwan Dahlan dalam diskusi bertema "Bertumbuh bersama emas sebagai sarana penyimpan harta" di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan bahwa emas memiliki tingkat Iikuiditas yang tinggi dengan risiko relatif rendah sehingga juga cocok bagi masyarakat untuk berinvestasi secara jangka panjang.
"Nilai dari emas tergolong stabil karena emas memiliki volatilitas yang lebih rendah dibandingkan instrumen investasi Iainnya. Dalam jangka panjang, trennya juga selalu naik," katanya.
Namun, Iwan Dahlan mengingatkan agar masyarakat membeli emas yang berasal dari Antam atau melalui mitra pengecer yang telah bekerja sama dengan perseroan.
"Perseroan adalah satu-satunya produsen logam mulia yang memiliki sertifikasi LBMA (London Bullion Market Association) di Indonesia. Ini menjamin kualitas kadar, proses produksi yang bertanggung jawab dan sesuai dengan standar internasional," ucapnya.
Dengan program reseller, lanjut dia, perseroan mendukung mitra salah satunya Lakuemas yang memiliki platform jual beli emas untuk mendorong sekaligus mensosialisasikan pentingnya membeli emas sebagai alat penyimpan kekayaan masyarakat.
Dalam kesempatan sama, Business Development Director Lakuemas, Junior Sambyanto mengatakan generasi milenial dengan usia rentang 25-39 harus sudah menerapkan gaya hidup investasi cerdas, salah satunya melalui emas.
"Milenial setidaknya harus menyisihkan 40 persen dari pendapatannya untuk investasi hingga 40 tahun ke depan. Sehingga bisa menikmati standar kehidupan saat pensiun," katanya.
Sementara itu, Pemilik Sembada Gold Hendry Wijaya menyarankan agar masyarakat berinvestasi emas batangan untuk jangka panjang.
"Saya support investasi emas sejak muda, jangan telat, saran mulai sedikit perbulan misalnya membeli emas satu gram. Di emas batangan untuk jangka panjang," ujarnya.
Baca juga: Lakuemas gandeng Antam dorong milenial investasi emas
Baca juga: Investasi tabungan emas Pegadaian diminati generasi milenial
Baca juga: Investasi logam mulia menarik, muncul "platform" digital Masduit
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: