Jakarta (ANTARA) - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan kerugian akibat pembobolan ATM Bank DKI mencapai Rp50 miliar atau naik dari perkiraan awal kerugian di angka Rp32 miliar.
"Kerugian sampai saat ini hasil audit dari bank sekitar Rp50 miliar," kata Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat.
Yusri juga mengatakan jumlah terduga pelaku telah bertambah dari sebelumnya yang berjumlah 12 orang menjadi 41 orang.
"Hasil pemeriksaan awal ternyata berkembang menjadi 41 orang yang sudah melakukan tapi sampai sekarang belum ditahan, masih dilakukan pemeriksaan," kata Yusri, Jumat.
Baca juga: Anies tegaskan oknum Satpol PP tetap dibebastugaskan
Yusri mengatakan dari 41 orang dipanggil tersebut baru 25 orang yang telah memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya.
"41 yang dipanggil, tapi 25 yang hadir untuk diperiksa," kata Yusri.
Meski tidak merinci jumlahnya secara detail, Yusri mengatakan 41 orang yang diperiksa tersebut tidak seluruhnya adalah anggota Satpol PP.
Dia juga menegaskan hingga saat ini masih berstatus saksi dan belum ada penetapan tersangka.
Adapun modus pembobolan itu adalah memanfaatkan mesin ATM Bersama dengan menggunakan kartu ATM Bank DKI.
Baca juga: Anies sebut substansi pembobolan Bank DKI dijelaskan Bank-OJK-Polisi
Terduga pelaku tersebut melakukan penarikan di ATM Bersama dengan sengaja menyalahkan pin ATM pada percobaan pertama dan pin yang benar pada percobaan kedua.
Setelah berhasil menarik uang di ATM Bersama, saldo oknum tersebut di Bank DKI tidak berkurang.
Kerugian pembobolan ATM Bank DKI capai Rp50 miliar
22 November 2019 19:03 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat ditemui awak media.ANTARA/Fianda Rassat/am.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: