Kapolres: Tak ada korban jiwa di Pilkades Sampang
22 November 2019 17:04 WIB
Kapolres Sampang AKBP Didit Bambang Wibowo Saputro saat menyampaikan keterangan pers, Jumat (22/11/2019) tentang situasi terkini di Sampang terkait ricuh pilkades di beberapa desa di wilayah itu. (ANTARA/Abd Aziz)
Sampang (ANTARA) - Kapolres Sampang AKBP Didit Bambang Wibowo Saputro menyatakan, tidak ada korban jiwa dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 38 desa yang tersebar 14 Kecamatan di Kabupaten Sampang, Jawa Timur yang digelar Kamis (21/11), meskipun sempat terjadi kericuhan di beberapa desa.
"Pelaksanaan berlangsung dengan baik, meski sempat ada kericuhan, akan tetapi pada akhirnya bisa di atasi dengan baik, dan yang terpenting tidak ada korban jiwa dalam pelaksanaan pilkades yang digelar di 38 desa kemarin," kata Didit dalam keterangan persnya di Mapolres Sampang, Jumat.
Kapolres mengemukakan hal ini, untuk menjelaskan keresahan yang berkembang di masyarakat terkait pelaksanaan pilkades ricuh di beberapa desa di wilayah itu.
Sampai saat ini, kata dia, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polres Sampang tetap terkendali, aman, dan kondusif.
Memang, sambung Kapolres, di beberapa desa sempat terjadi kericuhan, akibat salah paham. Akan tetapi situasi tersebut bisa teratasi dengan baik, termasuk kericuhan pilkades di Desa Pangarengan, Kecamatan Pangarengan.
Menurut Kapolres, di desa ini, ada satu tempat pemungutan suara (TPS) yang terpaksa harus dilakukan penghitungan ulang karena terjadi kendala teknis.
Panitia pelaksana pilkades di desa itu terpaksa memutuskan untuk menunda penghitungan hasil perolehan suara dengan meminta bantuan petugas agar kotak suara diamankan.
"Maka, nanti penghitungan suara TPS Pangarengan dilakukan pengamanan berlapis, jumlahnya ada 100 personel dari Satuan Brimob Polda Jatim yang akan kami kerahkan untuk mengamankan penghitungan suara," katanya.
Penghitungan hasil perolehan suara pilkades di Desa Pangarengan, Kecamatan Pangarengan itu akan digelar di Gedung Olahraga (GOR) Wijaya Kusuma Sampang, yakni di lokasi kotak suara tersebut diamankan.
Saat menyampaikan keterangan pers ini, Kapolres AKBP Didit Bambang Wibowo Saputro juga menunjukkan ratusan senjata tajam berbagai jenis yang berhasil disita petugas selama proses pilkades berlangsung, berikut satu buah senjata api yang ditemukan petugas saat penyisiran senjata tajam berlangsung.
Menurut kapolres, jumlah personel yang dikerahkan mengamankan pelaksanaan pilkades serentak di 38 desa di Kabupaten Sampang juga ditambah, dari sebelumnya 1.380 personel menjadi 2.479 personel.
Penambahan itu dilakukan, setelah Polres Sampang memperhatikan perkembangan situasi yang terjadi di lapangan.
"Kami tak lupa juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pimpinan Kodim 0828 Sampang atas bantuan pengamanan dari Kodam V Brawijaya," ujarnya.
Ia juga mengimbau, agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan berbagai kemungkinan yang bisa memperkeruh situasi keamanan di Kabupaten Sampang.
"Mari kita jaga bersama situasi dan kondisi keamanan di Kabupaten Sampang ini," ajak Kapolres.
Baca juga: Sampang anggarkan Rp4,7 miliar untuk pilkades serentak
Baca juga: 132 bakal calon kades di Sampang jalani tes urine di BNNP Jatim
Baca juga: Polres Sampang sita ratusan senjata tajam dari lokasi pilkades
"Pelaksanaan berlangsung dengan baik, meski sempat ada kericuhan, akan tetapi pada akhirnya bisa di atasi dengan baik, dan yang terpenting tidak ada korban jiwa dalam pelaksanaan pilkades yang digelar di 38 desa kemarin," kata Didit dalam keterangan persnya di Mapolres Sampang, Jumat.
Kapolres mengemukakan hal ini, untuk menjelaskan keresahan yang berkembang di masyarakat terkait pelaksanaan pilkades ricuh di beberapa desa di wilayah itu.
Sampai saat ini, kata dia, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polres Sampang tetap terkendali, aman, dan kondusif.
Memang, sambung Kapolres, di beberapa desa sempat terjadi kericuhan, akibat salah paham. Akan tetapi situasi tersebut bisa teratasi dengan baik, termasuk kericuhan pilkades di Desa Pangarengan, Kecamatan Pangarengan.
Menurut Kapolres, di desa ini, ada satu tempat pemungutan suara (TPS) yang terpaksa harus dilakukan penghitungan ulang karena terjadi kendala teknis.
Panitia pelaksana pilkades di desa itu terpaksa memutuskan untuk menunda penghitungan hasil perolehan suara dengan meminta bantuan petugas agar kotak suara diamankan.
"Maka, nanti penghitungan suara TPS Pangarengan dilakukan pengamanan berlapis, jumlahnya ada 100 personel dari Satuan Brimob Polda Jatim yang akan kami kerahkan untuk mengamankan penghitungan suara," katanya.
Penghitungan hasil perolehan suara pilkades di Desa Pangarengan, Kecamatan Pangarengan itu akan digelar di Gedung Olahraga (GOR) Wijaya Kusuma Sampang, yakni di lokasi kotak suara tersebut diamankan.
Saat menyampaikan keterangan pers ini, Kapolres AKBP Didit Bambang Wibowo Saputro juga menunjukkan ratusan senjata tajam berbagai jenis yang berhasil disita petugas selama proses pilkades berlangsung, berikut satu buah senjata api yang ditemukan petugas saat penyisiran senjata tajam berlangsung.
Menurut kapolres, jumlah personel yang dikerahkan mengamankan pelaksanaan pilkades serentak di 38 desa di Kabupaten Sampang juga ditambah, dari sebelumnya 1.380 personel menjadi 2.479 personel.
Penambahan itu dilakukan, setelah Polres Sampang memperhatikan perkembangan situasi yang terjadi di lapangan.
"Kami tak lupa juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pimpinan Kodim 0828 Sampang atas bantuan pengamanan dari Kodam V Brawijaya," ujarnya.
Ia juga mengimbau, agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan berbagai kemungkinan yang bisa memperkeruh situasi keamanan di Kabupaten Sampang.
"Mari kita jaga bersama situasi dan kondisi keamanan di Kabupaten Sampang ini," ajak Kapolres.
Baca juga: Sampang anggarkan Rp4,7 miliar untuk pilkades serentak
Baca juga: 132 bakal calon kades di Sampang jalani tes urine di BNNP Jatim
Baca juga: Polres Sampang sita ratusan senjata tajam dari lokasi pilkades
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: