Palembang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan mendata kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau 2019 ini paling luas terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

"Luas lahan Sumsel yang terbakar pada musim kemarau tahun ini mencapai 250 ribu hektare lebih dari jumlah itu sekitar 135 ribu ha atau 50 persen lebih berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir," kata Kepala BPBD Sumsel, Iriansyah di Palembang, Jumat.

Selain di wilayah Ogan Komering Ilir, kebakaran hutan dan lahan juga banyak terjadi di Kabupaten Banyuasin sekitar 47 ribu ha dan Kabupaten Musi Banyuasin sekitar 41 ribu ha.

Baca juga: Sumatera Selatan kembali diselimuti asap
Baca juga: Dinkes Sumsel sudah bagikan 350.000 masker antisipasi ISPA


Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumsel pada musim kemarau tahun ini sebagian besar terjadi di lahan gambut atau sekitar 64 persen.

Berdasarkan data tersebut, untuk menghadapi musim kemarau pada tahun-tahun berikutnya perlu dilakukan perhatian yang lebih besar terhadap tiga kabupaten yang memiliki cukup banyak lahan gambut itu.

Lahan gambut memerlukan penanganan yang lebih baik pada musim kemarau tahun-tahun berikutnya, karena jika terbakar sulit untuk melakukan pemadamannya.

Kegiatan pencegahan dini pada lahan gambut yang dilakukan oleh satuan tugas gabungan Karhutla Sumsel perlu diupayakan lebih baik lagi.

Dengan pencegahan dini secara maksimal diharapkan dapat diminimalkan luas lahan yang terbakar serta dapat dicegah terjadinya bencana kabut asap yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan berbagai aktivitas masyarakat, ujar Iriansyah.

Baca juga: Gubernur perpanjang status Satgas Karhutla Sumsel hingga Desember
Baca juga: BPBD Sumsel: 255.904 hektar lahan terbakar akibat karhutla
Baca juga: Asap karhutla selimuti Kota Baturaja-Sumsel