Korut: Bukan saat yang tepat bagi Kim untuk hadiri KTT ASEAN
21 November 2019 19:47 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berangkat setelah pertemuan di zona demiliterisasi yang memisahkan dua Korea, di Panmunjom, Korea Selatan, Minggu (30/6/2019). (REUTERS/KEVIN LAMARQUE)
Seoul (ANTARA) - Korea Utara menolak undangan bagi pemimpin Korut Kim Jong Un untuk hadir pada KTT ASEAN di Seoul pekan depan karena "ini bukan saat yang tepat" mengingat hubungan sedang tegang, menurut laporan media negara Korea Utara, Kamis.
Undangan tersebut dilayangkan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in kepada Kim pada 5 November. Moon juga menawarkan Kim untuk mengirim utusan ke konferensi tingkat tinggi itu jika ia tidak bisa hadir, laporan KCNA.
Presiden Moon akan menjadi tuan rumah bagi para pemimpin negara-negara anggota ASEAN (Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara) di kota pelabuhan Busan pada pekan depan.
Baca juga: Jelang KTT, Pemerintah Korsel gelar Asean Food Festival
Pertemuan itu digelar untuk merayakan 30 tahun kemitraan Korsel dengan ASEAN.
Moon sebelumnya mengatakan bahwa Kim mungkin akan hadir pada KTT tersebut.
Selain menyatakan terima kasih kepada Seoul atas undangan itu, Korea Utara meminta "pengertian (Korea Selatan) bahwa kami tidak bisa menemukan alasan yang sah" bagi Kim untuk menghadiri pertemuan itu, kata KCNA.
Baca juga: ASEAN-Korsel merayakan peringatan 30 tahun hubungan dialog
Dalam pernyataan itu, Korut juga menuduh Korsel membahayakan hubungan dengan bergantung pada Amerika Serikat dalam menyelesaikan masalah-masalah antar-Korea.
Dua negara Korea itu telah melakukan serangkaian kegiatan diplomatik, termasuk dengan mengadakan tiga kali pertemuan puncak tahun lalu.
Baca juga: Korsel sepakat dengan prinsip Indo-Pasifik ASEAN
Selama pertemuan tersebut, Moon dan Kim setuju untuk meningkatkan hubungan dan memulai kembali prakarsa bisnis yang macet.
Namun, selama ini belum ada kemajuan signifikan di tengah pengetatan berbagai sanksi, yang diarahkan pada program nuklir dan rudal Korut, serta pembicaraan antara Pyongyang dan Washington soal pelucutan senjata nuklir.
Sumber: Reuters
Undangan tersebut dilayangkan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in kepada Kim pada 5 November. Moon juga menawarkan Kim untuk mengirim utusan ke konferensi tingkat tinggi itu jika ia tidak bisa hadir, laporan KCNA.
Presiden Moon akan menjadi tuan rumah bagi para pemimpin negara-negara anggota ASEAN (Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara) di kota pelabuhan Busan pada pekan depan.
Baca juga: Jelang KTT, Pemerintah Korsel gelar Asean Food Festival
Pertemuan itu digelar untuk merayakan 30 tahun kemitraan Korsel dengan ASEAN.
Moon sebelumnya mengatakan bahwa Kim mungkin akan hadir pada KTT tersebut.
Selain menyatakan terima kasih kepada Seoul atas undangan itu, Korea Utara meminta "pengertian (Korea Selatan) bahwa kami tidak bisa menemukan alasan yang sah" bagi Kim untuk menghadiri pertemuan itu, kata KCNA.
Baca juga: ASEAN-Korsel merayakan peringatan 30 tahun hubungan dialog
Dalam pernyataan itu, Korut juga menuduh Korsel membahayakan hubungan dengan bergantung pada Amerika Serikat dalam menyelesaikan masalah-masalah antar-Korea.
Dua negara Korea itu telah melakukan serangkaian kegiatan diplomatik, termasuk dengan mengadakan tiga kali pertemuan puncak tahun lalu.
Baca juga: Korsel sepakat dengan prinsip Indo-Pasifik ASEAN
Selama pertemuan tersebut, Moon dan Kim setuju untuk meningkatkan hubungan dan memulai kembali prakarsa bisnis yang macet.
Namun, selama ini belum ada kemajuan signifikan di tengah pengetatan berbagai sanksi, yang diarahkan pada program nuklir dan rudal Korut, serta pembicaraan antara Pyongyang dan Washington soal pelucutan senjata nuklir.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Tags: