Koba, Babel, (ANTARA) - Warga Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membangun kawasan wisata yang diberi nama Jembatan Pengantin sebagai daya tarik wisatawan yang berkunjung ke desa penghasil madu pelawan itu.
"Jembatan gantung sepanjang 100 meter ini dibangun secara swadaya dan bantuan PT PLN dengan konsep dan suasana pengunjung seperti tamu dalam acara resepsi pernikahan," kata penggagas konsep kawasan wisata Jembatan Pengantin, Zaiwan di Namang, Kamis.
Ia menjelaskan, Jembatan Pengantin tersebut akan dilengkapi fasilitas pelaminan, pakaian pengantin dan ornamen pendukung lainnya.
"Ini fasilitas kawasan wisata yang lebih unik dan berbeda dengan suguhan objek wisata lainnya yang ada di Pulau Bangka. Tentu saja dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan," ujarnya.
Baca juga: Jembatan di Mandeh dipasangi kayu multipleks jelang TdS
Baca juga: Jembatan gandeng Kapuas I akan jadi ikon wisata Pontianak
Ia mengatakan, para wisatawan bisa bernostalgia dengan pasangannya dan mengingatkan kembali suasana sakral yang pernah mereka lewati.
"Tentu saja ini sangat menarik dan unik, bisa diabadikan dan juga bisa menjadi tempat swafoto bagi para pengunjung," ujarnya.
Ia mengatakan, objek wisata Jembatan Pengantin itu berdampingan dengan objek wisata Hutan Pelawan Namang dan bahkan ke depan akan dikembangkan menjadi satu kawasan hutan.
"Jadi pengunjung saat datang ke kawasan Hutan Pelawan Namang memiliki banyak pilihan untuk bisa menikmati suasana hutan yang asri. Tidak hanya melihat hutan yang dipenuhi pohon pelawan, tetapi juga ada objek wisata Jembatan Pengantin," ujarnya.*
Baca juga: Objek jembatan wisata Batu Limau jadi alternatif tujuan libur lebaran
Baca juga: Jadi ikon wisata, jembatan gantung dibangun di Asmat-Papua
Baca juga: Jembatan kaca mahasiswa percantik kampung di Malang
Warga Namang Bangka Tengah bangun kawasan wisata Jembatan Pengantin
21 November 2019 19:39 WIB
Penggagas pembangunan objek wisata Jembatan Pengantin, Zaiwan (babel.antaranews.com/Ahmadi)
Pewarta: Ahmadi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: