Padang (ANTARA) - Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Padang (UNP) membedah buku "Ganefo : Olimpiade Kiri di Indonesia" karya Muhidin M. Dahlan, di Labor FIK UNP.

"Pesta Olahraga negara-negara berkembang atau Games of the New Emerging Forces (Ganefo), suatu ajang olahraga yang didirikan mantan Presiden Indonesia, Soekarno. Ganefo adalah sejarah bangsa Indonesia, banyak nilai-nilai yang bisa diambil untuk bisa mengembangkan olahraga pada saat ini," kata Wakil Rektor I UNP Bidang Akademik Prof.Dr. Yunia Wardi saat membuka kegiatan bedah buku di Padang, Kamis.

Ia menjelaskan, nama Indonesia sempat mendunia melalui Ganefo tersebut, meskipun pada saat itu terdapat pertentangan dari International Olympic Committee (IOC) bahwa olahraga tidak boleh dicampuraduk dengan politik, Ganefo menjadi jawaban bahwa olahraga dan politik tidak bisa dipisahkan.

Baca juga: Jusuf Kalla akan terima gelar Doktor Honoris Causa dari UNP

"Yang jelas sekarang Indonesia sudah kembali masuk dalam IOC, dan patuh dengan memisahan politik dan olahraga, dan kenyataannya Ganefo juga sudah bubar," tambahnya.

Yunia Wardi menilai, kegiatan bedah buku tersebut sangat bagus dan berkaitan dengan sejarah bangsa dan perkembangan olahraga pada masa awal kemerdekaan Republik Indonesia.

"Ini mengingat sejarah, bahwa dulu kita pernah membincangkan olahraga itu dengan semangat yang berbeda dengan IOC pada masa dulu, sejarah itu perlu dihargai, dan bangsa yang besar itu bangsa yang menghargai sejarah," jelasnya.

Baca juga: UNP akan teliti penyebab kematian massal ikan di Limapuluh Kota

Penulis buku Muhidin M. Dahlan, menyebutkan Ganefo adalah kebanggaan dari bangsa Indonesia, tidak hanya sebatas sebagai peserta olimpiade tapi dalam Ganefo tersebut Indonesia adalah pelaku, pencetus dan inisiator dari Ganefo.

"Ganefo sejarah besar bangsa Indonesia, penyelenggaraan sekelas olimpiade yang diikuti 51 negara berkembang, tidak hanya Asia, tapi negara Afrika dan Amerika Latin dengan persiapan selama 200 hari," terangnya.

Buku "Ganefo : Olimpiade Kiri di Indonesia" yang terbit pada 2016 saat ini sudah dicetak sebanyak 500 buku, dan sudah disebarkan ke kampus-kampus. Buku tersebut hanya dapat dibeli dengan cara online.

Baca juga: Rektor UNP: Saatnya revolusi kurikulum PT untuk revolusi industri 4.0