42 hektare kawasan industri tekstil disiapkan di Tegal
21 November 2019 14:09 WIB
Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta pada Kamis (21/11/2019). (Bayu Prasetyo)
Jakarta (ANTARA) - Pusat kawasan industri tekstil seluas 42 hektare disiapkan di Tegal, Jawa Tengah, untuk meningkatkan daya saing produk tekstil dalam negeri.
"Luasnya diperkirakan 42 hektare dan harganya relatif berdaya saing dibandingkan dengan negara-negara lain," kata Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis.
Ade mengatakan kawasan tersebut harus saling terintegrasi antara industri hulu dan hilir di sektor tekstil. Kawasan itu memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal yang terpadu.
Dia mengusulkan pembentukan institusi yang akan mengurus pengelolaan limbah secara mandiri sehingga perusahaan tekstil dapat melakukan produksi secara efisien.
Baca juga: Harapan industri tekstil kepada pemerintah
Dalam pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pengurus API dan Asosiasi Produsen Serat Sintetis dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) juga menyampaikan hal-hal pokok lain terkait industri tekstil salah satunya investasi asing langsung di sektor tersebut yang membutuhkan kemudahan perizinan.
Hal berikutnya yakni upaya meningkatkan daya saing industri dalam negeri yang berorientasi ekspor.
Dalam pertemuan itu, Presiden membahas tindak lanjut persiapan kawasan "apparel park" yang akan menjadi tempat bagi industri tekstil Tanah Air.
"Sebuah kawasan dari mulai bahan baku sampai nanti industrinya berada di satu tempat," demikian Presiden Jokowi.
Baca juga: Menperin sebut industri tekstil dan pakaian tumbuh paling tinggi
Selain Ade, perwakilan dari industri tekstil yang bertemu Presiden Jokowi yakni Direktur Utama PT Sritex Iwan Lukminto, Wakil Direktur PT Pan Brothers Anne Patricia Sutanto, Direktur Utama PT Rayon Utama Mandiri Purnomo, Wakil Direktur PT Busana Apparel Marisa Manimanen, Direktur Utama PT Mulai Kniting Hanan Supangkat, Direktur Utama PT Jaya Perkasa Garment Bintoro Dibyoseputro, dan Direktur Utama PT Adikencana Mahkotabuana Joy Citradewi.
Kemudian Ketua Umum APSyFI atau Presiden Direktur PT Asia Pacific Fiber Ravi Shankar, Sekretaris Jenderal APSyFI Redma Gita Wirawasta, Direktur PT Polyfun Canggih Sinatra Arti Ardi, Presiden Direktur Indorama Grup S.P Lohia, dan Direktur PT Asia Pacific Rayon Basrie Kamba juga turut dalam pertemuan itu.
"Luasnya diperkirakan 42 hektare dan harganya relatif berdaya saing dibandingkan dengan negara-negara lain," kata Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis.
Ade mengatakan kawasan tersebut harus saling terintegrasi antara industri hulu dan hilir di sektor tekstil. Kawasan itu memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal yang terpadu.
Dia mengusulkan pembentukan institusi yang akan mengurus pengelolaan limbah secara mandiri sehingga perusahaan tekstil dapat melakukan produksi secara efisien.
Baca juga: Harapan industri tekstil kepada pemerintah
Dalam pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pengurus API dan Asosiasi Produsen Serat Sintetis dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) juga menyampaikan hal-hal pokok lain terkait industri tekstil salah satunya investasi asing langsung di sektor tersebut yang membutuhkan kemudahan perizinan.
Hal berikutnya yakni upaya meningkatkan daya saing industri dalam negeri yang berorientasi ekspor.
Dalam pertemuan itu, Presiden membahas tindak lanjut persiapan kawasan "apparel park" yang akan menjadi tempat bagi industri tekstil Tanah Air.
"Sebuah kawasan dari mulai bahan baku sampai nanti industrinya berada di satu tempat," demikian Presiden Jokowi.
Baca juga: Menperin sebut industri tekstil dan pakaian tumbuh paling tinggi
Selain Ade, perwakilan dari industri tekstil yang bertemu Presiden Jokowi yakni Direktur Utama PT Sritex Iwan Lukminto, Wakil Direktur PT Pan Brothers Anne Patricia Sutanto, Direktur Utama PT Rayon Utama Mandiri Purnomo, Wakil Direktur PT Busana Apparel Marisa Manimanen, Direktur Utama PT Mulai Kniting Hanan Supangkat, Direktur Utama PT Jaya Perkasa Garment Bintoro Dibyoseputro, dan Direktur Utama PT Adikencana Mahkotabuana Joy Citradewi.
Kemudian Ketua Umum APSyFI atau Presiden Direktur PT Asia Pacific Fiber Ravi Shankar, Sekretaris Jenderal APSyFI Redma Gita Wirawasta, Direktur PT Polyfun Canggih Sinatra Arti Ardi, Presiden Direktur Indorama Grup S.P Lohia, dan Direktur PT Asia Pacific Rayon Basrie Kamba juga turut dalam pertemuan itu.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: