IHSG diprediksi masih tertekan sentimen global
21 November 2019 10:51 WIB
Sejumlah pengunjung duduk berlatar belakang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aa
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diprediksi masih tertekan oleh sentimen global.
IHSG dibuka dibuka melemah 19,35 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.135,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,32 poin atau 0,54 persen menjadi 983.
"Pergerakan IHSG hari ini akan cenderung mengalami tekanan akibat tidak kondusifnya bursa global," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta, Kamis.
Baca juga: IHSG Kamis dibuka melemah 19,35 poin
Selain itu, lanjut Lanjar, investor domestik akan menunggu kebijakan moneter dari Bank Indonesia. Konsensus memperkirakan suku bunga akan tetap di level lima persen.
Dari eksternal, ada laporan bahwa kesepakatan perdagangan “fase satu” yang diantisipasi antara AS dan China mungkin tidak akan ditandatangani pada akhir 2019.
Sebelumnya, Senat AS dengan suara yang bulat mengesahkan RUU yang bertujuan mendukung pengunjuk rasa di Hongkong dan kemudian China mengancam untuk memaksakan pembalasan yang tidak ditentukan jika RUU menjadi hukum dan mendesak AS agar tidak mencampuri urusan Hongkong.
Hal tersebut membuka kekhawatiran baru bagi pasar kesepakatan fase satu antara China dan AS akan semakin jauh.
Saat ini pasar juga akan cenderung wait and see jelang rilis risalah dari pertemuan The Fed.
Baca juga: Wall Street jatuh di tengah kekhawatiran kesepakatan dagang AS-China
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 379,2 poin atau 1,64 persen ke 22.769,4, indeks Hang Seng melemah 525,3 poin atau 1,95 persen ke 26.364,3, dan indeks Straits Times melemah 36,04 poin atau 1,12 persen ke posisi 3.193,74.
Baca juga: Saham Tokyo dibuka melemah 0,23 persen
IHSG dibuka dibuka melemah 19,35 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.135,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,32 poin atau 0,54 persen menjadi 983.
"Pergerakan IHSG hari ini akan cenderung mengalami tekanan akibat tidak kondusifnya bursa global," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta, Kamis.
Baca juga: IHSG Kamis dibuka melemah 19,35 poin
Selain itu, lanjut Lanjar, investor domestik akan menunggu kebijakan moneter dari Bank Indonesia. Konsensus memperkirakan suku bunga akan tetap di level lima persen.
Dari eksternal, ada laporan bahwa kesepakatan perdagangan “fase satu” yang diantisipasi antara AS dan China mungkin tidak akan ditandatangani pada akhir 2019.
Sebelumnya, Senat AS dengan suara yang bulat mengesahkan RUU yang bertujuan mendukung pengunjuk rasa di Hongkong dan kemudian China mengancam untuk memaksakan pembalasan yang tidak ditentukan jika RUU menjadi hukum dan mendesak AS agar tidak mencampuri urusan Hongkong.
Hal tersebut membuka kekhawatiran baru bagi pasar kesepakatan fase satu antara China dan AS akan semakin jauh.
Saat ini pasar juga akan cenderung wait and see jelang rilis risalah dari pertemuan The Fed.
Baca juga: Wall Street jatuh di tengah kekhawatiran kesepakatan dagang AS-China
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 379,2 poin atau 1,64 persen ke 22.769,4, indeks Hang Seng melemah 525,3 poin atau 1,95 persen ke 26.364,3, dan indeks Straits Times melemah 36,04 poin atau 1,12 persen ke posisi 3.193,74.
Baca juga: Saham Tokyo dibuka melemah 0,23 persen
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: