Jakarta (ANTARA) - Provinsi Jawa Barat terpilih sebagai destinasi atau tujuan wisata halal terfavorit pada Anugerah Syariah Republika (ASR) 2019 dengan mengalahkan 10 besar provinsi lainnya dari total 33 provinsi yang diikutsertakan.

“Terimakasih pada Harian Republika sebab kami memang sedang mengembangkan dan memajukan berbagai ekonomi syariah di segala sektor,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di JW Marriott, Jakarta, Selasa.

Ketua Dewan Juri ASR 2019 Nurhasan Murtiaji mengatakan ada dua metode penilaian yang digunakan dalam menentukan pemenang tujuan wisata halal favorit ini yaitu melalui kuantitatif yakni voting dan kualitatif yang meliputi indikator atraksi, tujuan wisata, kemudahan ibadah, sertifikasi halal, kemudahaan transportasi, infrastruktur, keamanan, dan urban effect.

“Hasil voting dan penilaian kualitatif kemudian digabungkan menjadi nilai total sehingga Jawa Barat menyisihkan daerah-daerah lain yang selama ini menjadi ikon wisata halal di Indonesia,” kata Nurhasan.

Untuk juri pemilihan tujuan wisata halal terfavorit ini terdiri dari Nurhasan Murtiaji, Pemred Republika Irfan Junaedi, Kepala Republika Online Elba Damhuri, Redaktur Ekonomi Syariah Republika Fuji Pratiwi, Asisten Redaktur Ekonomi Republika Online Budi Raharjo, dan Redaktur Halal Republika Irwan Kelana.

Ketua Panitia ASR 2019 Elba Damhuri mengatakan dari sisi voting Jawa Barat berada di posisi teratas dengan mendapat 28 persen suara, disusul Aceh dan Sumbar, lalu DKI Jakarta berada di posisi keempat, serta diikuti oleh NTB.

"Dalam hal ini Jawa Barat mampu memadukan dengan sangat baik wisata yang mampu menarik minat turis datang dan wisata halal," kata Elba.

Acara ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Bangka Belitung Ezraldi Rosman, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno, Dirjen Pajak Suryo Utomo, Presiden Direktur Adira Insurance Syariah Julian Noor, dan Direktur Utama Baznas Arifin Purwakanata.

Kemudian, Ketua Umum Baznas Bambang Sudibyo, Direktur SDM dan Umum BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz, Direktur Eksekutif KNKS Ventje Rahardjo, Direktur Utama Takaful Arfandi Arief, dan Direktur Eksekutif Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI) Suhaedi, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil.