Kudus (ANTARA) - Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Rycko Amelza Dahniel berkesempatan bermain bulu tangkis melawan legenda hidup bulu tangkis Indonesia, Liliyana Natsir, dalam rangkaian acara Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019 di GOR Jati Kudus, Jawa Tengah, Selasa.

Kapolda awalnya ingin menantang Liem Swie King, namun akhirnya bermain dengan Liliyana Natsir yang biasa disapa Butet.

Di tengah seleksi atlet muda bulu tangkis tersebut, Kapolda Jateng yang mendapatkan kesempatan bermain selama lima menit dengan peraih emas Olimpiade Rio 2016, Liliyana Natsir, ternyata mampu menyedot perhatian pengunjung GOR Djarum Jati Kudus.

"Inginnya saya melawan Liem Swie King yang merupakan idola saya," kata Kapolda yang ditemui seusai melawan Liliyana Natsir di Kudus, Selasa.

Hanya saja, kata dia, ketika ditantang untuk bermain bulu tangkis, lari marathon atau bersepeda, ternyata tidak berani semuanya.

Ia mengakui sejak setahun lalu sudah tidak aktif bermain bulu tangkis.

Namun, ujarnya, seusai bermain bulu tangkis melawan Liliyana Natsir, ia menyatakan minatnya kembali untuk bermain olah raga tersebut.

"Saya akan segera beli raket bulu tangkis," ujarnya. Terkait Liliyana Natsir yang biasa disapa Butet kalah saat bermain, kata dia, Butet hanya pura-pura karena sebetulnya dia lebih hebat.

Ia menganggap Butet hanya ingin menyenangkan orang tua karena hal itu merupakan ibadah.

Pada kesempatan tersebut, dia juga menyampaikan terima kasih kepada PB Djarum karena sudah melahirkan pemain besar yang membawa nama baik Indonesia.

Diselenggarakannya audisi bulu tangkis, kata dia, juga dalam rangka menjaring bibit muda berkualitas untuk dididik menjadi masternya bulu tangkis.

Selasa ini, merupakan hari terakhir Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019 yang digelar di GOR Djarum, Jati, Kudus.

Hasilnya, dari 48 atlet yang memasuki babak turnamen, tercatat ada 30-an atlet muda berbakat yang berhak melaju ke babak final audisi di Kudus.