Mendag optimistis kinerja neraca perdagangan terus membaik
19 November 2019 17:29 WIB
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (kiri) usai menghadiri Rapat Kerja Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta, Selasa (19/11/2019). ANTARA/Zubi Mahrofi/am.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto optimistis kinerja neraca perdagangan Indonesia akan terus membaik setelah pada Oktober 2019 mencatatkan surplus.
"Tahun ini memang defisit, dari Januari sampai September neraca perdagangan defisit. Namun, bulan Oktober surplus," ujar Menteri Agus usai menghadiri Rapat Kerja Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta, Selasa.
Badan Pusat Statistik (BPS) melansir neraca perdagangan RI pada Oktober 2019 mengalami surplus sebesar 161,3 juta dolar AS dengan nilai ekspor 14,93 miliar dolar AS dan impor 14,77 miliar dolar AS.
Berdasarkan data BPS, surplus 161,3 juta dolar pada Oktober 2019 itu disebabkan oleh surplus sektor nonmigas sebesar 990,5 juta dolar, walaupun migas mengalami defisit 829,2 juta dolar AS.
Baca juga: Mendag segera sederhanakan aturan penghambat ekspor
Menurut dia, neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus pada bulan Oktober 2019 itu merupakan sinyal positif ke depannya.
"Jadi ini merupakan sinyal positif ke arah yang baik untuk bulan-bulan berikutya. Bahkan untuk tahun depan, saya yakin akan lebih baik. Dan peningkatannya akan signifikan," kata Menteri Agus.
Dalam rangka mendorong kinerja ekspor, Agus Suparmanto mengatakan pihaknya akan menyederhanakan peraturan yang menjadi penghambat dunia usaha terutama dalam hal ekspor.
"Saya akan menyederhanakan peraturan-peraturan yang menghambat dunia usaha, terutama dalam hal ekspor," ujarnya.
Baca juga: Mendag komitmen jaga neraca perdagangan dan pengendalian impor
Ia menyampaikan bahwa pelaku usaha telah memberikan masukan yang menjadi penghambat perdagangan, selanjutnya Kemendag akan melakukan evaluasi lebih dalam.
"Jadi, pelaku usaha ini telah memberikan masukan dan hal-hal lain, seperti akses pasar dan juga peningkatan kualitas produksi dalam negeri," katanya.
"Tahun ini memang defisit, dari Januari sampai September neraca perdagangan defisit. Namun, bulan Oktober surplus," ujar Menteri Agus usai menghadiri Rapat Kerja Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta, Selasa.
Badan Pusat Statistik (BPS) melansir neraca perdagangan RI pada Oktober 2019 mengalami surplus sebesar 161,3 juta dolar AS dengan nilai ekspor 14,93 miliar dolar AS dan impor 14,77 miliar dolar AS.
Berdasarkan data BPS, surplus 161,3 juta dolar pada Oktober 2019 itu disebabkan oleh surplus sektor nonmigas sebesar 990,5 juta dolar, walaupun migas mengalami defisit 829,2 juta dolar AS.
Baca juga: Mendag segera sederhanakan aturan penghambat ekspor
Menurut dia, neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus pada bulan Oktober 2019 itu merupakan sinyal positif ke depannya.
"Jadi ini merupakan sinyal positif ke arah yang baik untuk bulan-bulan berikutya. Bahkan untuk tahun depan, saya yakin akan lebih baik. Dan peningkatannya akan signifikan," kata Menteri Agus.
Dalam rangka mendorong kinerja ekspor, Agus Suparmanto mengatakan pihaknya akan menyederhanakan peraturan yang menjadi penghambat dunia usaha terutama dalam hal ekspor.
"Saya akan menyederhanakan peraturan-peraturan yang menghambat dunia usaha, terutama dalam hal ekspor," ujarnya.
Baca juga: Mendag komitmen jaga neraca perdagangan dan pengendalian impor
Ia menyampaikan bahwa pelaku usaha telah memberikan masukan yang menjadi penghambat perdagangan, selanjutnya Kemendag akan melakukan evaluasi lebih dalam.
"Jadi, pelaku usaha ini telah memberikan masukan dan hal-hal lain, seperti akses pasar dan juga peningkatan kualitas produksi dalam negeri," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: